JAKARTA – Progress pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Lontar Unit 4 berkapasitas 315 megawatt (MW) diklaim sudah mencapai 78%.  Ratna Sjamsudin, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB), mengatakan proyek PLTU Lontar Unit 4 menelan investasi sebesar Rp 6 triliun.

“Untuk pendanaan, sebesar 30% menggunakan kas internal PLN dan 70% melalui pinjaman dari JBIC (Japan Bank for International Cooperation),” kata Ratna, belum lama ini.

PLTU Lontar Unit 4 dibangun oleh konsorsium, diantaranya Sumitomo Corporation, Black & Veatch dan Satyamitra Surya Perkasa di atas lahan seluas 11 hektar. Kontrak pembangunan proyek berlaku efektif sejak 1 April 2016 dibawahi oleh PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) dengan pelaksanaan pengawasan PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit Jawa Bagian Barat (UPP JBB).

Pembangunan proyek PLTU Lontar Unit 4 merupakan kelanjutan dari PLTU Lontar Unit 1,2 dan 3. Untuk PLTU Unit 1, 2 dan 3 telah beroperasi sebelumnya dengan kapasitas masing-masing sebesar 315 MW. Sehingga, nantinya total kapasitas seluruhnya yang dapat disuplai oleh PLTU Lontar Unit 1-4 menjadi 1.260 MW

PLTU Lontar Unit 4 disalurkan melalui sistem jaringan transmisi dan gardu induk (GI) PLN di Tangerang Baru dan GI di Cikupa. Evakuasi daya yang dihasilkan oleh PLTU Lontar Unit 4 tersebut akan disalurkan melalui GIS 150 kilovolt (kV) jalur Tangerang Baru (ekstension line) dan jalur Cikupa.

“PLTU Lontar Unit 4 ini akan memperkuat keandalan sistem Jawa Bali khususnya DKI Jakarta, dan direncanakan COD (commercial operation date) akhir 2019,” kata Ratna.(RA)