JAKARTA– Sebanyak 165 perusahaan Jepang yang berada di Indonesia melaksanakan 457 proyek dekarbonisasi sepanjang 2022. Hasil dari kontribusi tersebut berpotensi mengurangi emisi karbon sebesar 30 juta ton per tahun pada 2022 dan ditengarai mencapai 250 juta ton per tahun pada 2060, termasuk di dalamnya usaha-usaha untuk menurunkan emisi di Indonesia yang dilakukan oleh perusahaan Jepang dalam pengembangan produk dan jasanya.

Demikian hasil survei Jakarta Japan Club (JJC) bersama dengan Japan External Trade Organization (JETRO) tentang kontribusi perusahaan Jepang dalam mewujudkan netralitas karbon di Indonesia.
Akihisa Matsuda, Koordinator Gugus Tugas Netral Karbon JJC (Carbon Neutral Task Force), mengatakan perusahaan Jepang telah lama melaksanakan program dekarbonisasi di Indonesia, dan berencana terus menambah projek dekarbonisasi lainnya. Pada Juli 2022, JJC dan JETRO merilis laporan survei mengenai kontribusi perusahaan Jepang terhadap dekarbonisasi di Indonesia. Tercatat sebanyak 340 projek dekarbonisasi yang dilaksanakan oleh 122 perusahaan Jepang di Indonesia.

“Kali ini, JJC dan JETRO memperbarui data tersebut dengan informasi terkini dan mencatat saat ini terdapat 457 projek dekarbonisasi oleh 165 perusahaan Jepang dari berbagai bidang,” ujar Matsuda, Senin (21/11/2022).

Menurut Matsuda, letak kontribusi perusahaan Jepang dalam hal dekarbonisasi di Indonesia kebanyakan berada di wilayah Sumatera dan Jawa. Dia juga menegaskan, untuk pertama kalinya dilakukan uji coba perhitungan efek pengurangan emisi karbon yang dilakukan terhadap kontribusi perusahaan Jepang.

Sebagai hasil estimasi berdasarkan asumsi tertentu, perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia berpotensi memberikan kontribusi pengurangan emisi sebesar 30 juta ton per tahun pada tahun 2022, dan sebesar 250 juta ton per tahun pada tahun 2060. Estimasi ini mencakup dampak pengurangan emisi CO2 di Indonesia secara keseluruhan melalui pengembangan produk dan jasa oleh perusahaan Jepang.

“Hasil survei terkini membuktikan bahwa kontribusi dekarbonisasi oleh perusahaan Jepang saat ini mampu menghasilkan pengurangan emisi CO2 yang cukup signifikan, yaitu 5 persen dari total emisi CO2 yang dihasilkan Indonesia tahun ini dan diproyeksikan mencapai sebesar 23 persen di tahun 2060,” ujar Matsuda.

Menurut dia, angka ini ini masih bersifat sementara karena kami masih terus mencatat kontribusi perusahaan Jepang lainnya yang tentu akan menambah angka pengurangan emisi karbon di Indonesia lebih banyak lagi demi mencapai target pemerintah netralitas karbon pada 2060 dengan tepat waktu.

Matsuda mengatakan, ke depan perusahaan Jepang, termasuk perusahaan anggota JJC, akan terus memberikan kontribusi lebih lanjut untuk program dekarbonisasi di Indonesia. (RA)