CEPU-Komitmen PT Pertamina EP untuk mendukung peningkatan produksi migas nasional terus dibuktikan. Kali ini ditunjukkan dengan kinerja positif dari Pertamina EP Asset 4, unit bisnis Pertamina EP yang memiliki wilayah operasi terluas dari seluruh asset yang dikelola Pertamina EP, yaitu mulai dari Cepu Field di Jawa Tengah; Sukowati Field dan Poleng Field di JawaTimur; Donggi Matindok Field di Sulawesi Tengah; dan Papua Field di Papua Barat.

Kinerja positif Pertamina EP Asset 4 didapatkan dari sektor gas. Per 22 Mei 2018, produksi gas year to date mencapai 171,95 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd),109 % dari target year to date sebesar 157.59 mmscfd. Atau 104 % dari target 2018 sebesar 165.52 mmscfd.
Produksi gas Pertamina EP Asset 4 terbesar ditunjang oleh keberadaan tiga Pusat

Pengolahan Gas atau Central Processing Plant (CPP), yaitu CPP Gundih di Cepu Field dengan produksi mencapai sekitar 67 mmscfd ditambah lagi dari produksi CPP Donggi dan CPP Matindok di Banggai, Sulawesi Tengah dengan produksi mencapai 92,48 mmscfd.
“Alhamdulillah produksi gas kami di atas target yang ditetapkan perusahaan,” ujar Agus Amperianto, General Manager Pertamina EP Asset 4 dalam keterangan tertulis kepada Dunia-Energi, Minggu (10/6).

GM Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto meresmikan Taman Kilometer 0 Cepu (foto: dokumentasi Pertamina EP Asset 4)

Agus mengatakan, untuk CPP Gundih mayorita gas disalurkanke pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Tambak Lorok. Sementara gas dari CPP Donggi dan CPP matindok disalurkan ke PT PT Donggi Senoro LNG. “Kendati demikian, kami tetap menyiapkan strategi lanjutan agar gas yang kami produksi bisa dimanfaatkan dan tidak hanya untuk kebutuhan kelistrikan, juga bisa memenuhi kebutuhan industri,” ujarnya.

Terkait produksi minyak Pertamina EP Asset 4, Agus menambahkan, hingga 22 Mei 2018 mencapai 12.246 ribu barel per hari (bopd) atau 88% dari target year to date sebesar 13.932 bopd atau Atau 87 % dari target 2018 sebesar 14.032 bop .

“Kami memproyeksikan hingga akhir 2018 produksi bisa sesuai target 13.032 bopd. Pemenuhan terhadap target tersebut kami upayakan dari beberapa strategi, salah satunya optimalisasi lapangan Sukowati yang mulaii 20 Mei 2018 sudah secara penuh kami operasikan. Kami juga ada beberapa pekerjaan yang kami lakukan seperti reaktivasi sumur, perforasi sumur serta simulasi dan Repair ESP,” katanya.

Di luar peningkatan produksi migas, menurut Agus, Pertamina EP Asset 4 juga terus melakukan kegiatan seismik yang bertujuan mencari sumber cadangan baru dan memberikan harapan baru bagi industri migas nasional.

Di sekitar wilayah Klamono, Sorong Papua Barat, tim eksplorasi Pertamina EP telah selesai melakukan seismik 3D Klamasosa yang menyisir sekitar 500 km2 wilayah yang tersebar di Sorong. Menurut Agus, dengan adanya seismik bisa memberi harapan bagi Pertamina EP untuk menemukan potensi cadangan migas baru dengan volume yang besar.

Pada Sabtu (9/6), Agus Amperianto meresmikan Taman Kilometer 0 Cepu sebagai icon tujuan wisata Kota Blora dengan keindahan warna lampu yang menghiasi seluruh bagian Taman KM 0 Cepu.

“Semoga dengan keberadaan Taman KM 0 Cepu, sinergi antara perusahaan dan masyarakat serta pemerintah daerah bisa semakin erat. Harapannya, dengan dukungan dari seluruh pihak, kami semakin percaya diri untuk meningkatkan produksi migas nasional,” katanya. (DR)