JAKARTA – PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi,  dikabarkan siap memasukkan proposal penawaran dalam lelang Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berkapasitas 500 megawatt di Bahadopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Rencana keikutsertaaan Pertamina pada tender proyek yang kabarnya dibukan dalam waktu dekat ini dilakukan melalui PT Pertamina Power Indonesia (PPI) sebagai Subholding Power and New Renewable Energy Pertamina.

Sumber Dunia Energi membisikkan, PPI tak sendirian untuk ikut lelang PLTG Vale di Bahodopi. PPI akan membentuk konsorsium bersama satu perusahaan domestik dan satu perusahaan asal Jepang.  PT Medco Power Indonesia (anak usaha PT Medco Energi International Tbk) dan Kansai disebut-sebut bakal menjadi mitra PPI untuk lelang tersebut. “Mereka sebelumnya sudah menyepakati kerja sama dalam pemanfaatan gas untuk pembangkit listrik di Tanah Air,” ujar sumber.

Selain konsorsium PPI, Medco, dan Kansai, dua konsorsium lain juga disebut-sebut akan memasukkan proposal untuk ikut lelang PLTG Bahodopi. Kedua konsorsium tersebut adalah Golar-Equinox dan satu perusahaan jasa  EPC yang bermitra dengan BP.

Rencana PPI ikut tender PLTGE Vale di Bahodopi dikonfirmasi oleh Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Poernama. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku sudah menerima laporan terkait rencana keikutsertaan Pertamina dalam tender.

Menurut Ahok, demikian Basuki disapa, rencana PPI untuk ikut tender PLTG pada proyek Vale di Bahodopi diajukan ke Komite Investasi Pertamina. Ahok tak bersedia memberikan detail informasi keikutsertaan PPI.  “Ajukan ke Komite Investasi. Selanjutnya tanya ke Dirut (Nicke Widyawati) saja,” kata Ahok kepada Dunia Energi, Kamis (20/5).

Ahok mengatakan perencanaan investasi besar harus melalui Komite Investasi yang berada dibawah Dewan Komisaris Pertamina. Ahon juga menyebutkan, rencana PPI ikut tender PLTG Vale juga diketahui oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Ketua Komite.  “Iya dibawah Dekom dan diketuai oleh Pak Pahala, Wamen BUMN I,” ujar Ahok.

Vale membutuhkan pasokan listrik cukup besar untuk pabrik pengolahan (smelter) Feronikel. Total investasi smelter feronikel Vale diperkirakan US$1,5 miliar.  Vale menargetkan final investment decision (FID) untuk proyek smelter Bahodopi paling telat akhir 2021. Vale rencananya menggandeng calon mitra dari China

Pahala N Mansury, Wakil Menteri BUMN I yang juga komisaris Pertamina, hingga kini belum menjawab pertanyaaan Dunia Energi yang disampaikan melalui aplikasi WhatsApp terkait dengan keikutsertaan lelang dan rencana menggandeng mitra dengan Medco dan Kansai. (RI/DR)