TANGERANG – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Extension 1×315 MW  diklaim menyerap lebih dari 2.000 tenaga kerja. Proyek PLTU yang terletak di Desa Lontar, Banten tersebut baru saja merampungkan pelaksanaan Boiler Hydrotest pada  Maret 2019.

“Proyek pembangkit ini telah menapaki progress yang signifikan dan direncanakan akan mulai beroperasi pada September 2019. Proyek PLTU extension ini berhasil menyerap hingga 2.000 lebih tenaga kerja,” kata Haryanto WS, Direktur PT PLN (Persero) Regional Jawa Bagian Barat, di Tangerang, Jumat (29/3).

PLTU Lontar Extension yang berada di area PT Indonesia Power UJP Lontar dengan luas area 11 hektar adalah bagian dari pembangkit lama unit 1-3 yang masing-masing berkapasitas 315 MW.

Proyek PLTU Lontar Extension merupakan bagian dari proyek strategis pemerintah yaitu program 35.000 MW, untuk menambah kapasitas pusat pembangkit energi listrik yang akan di evakuasi dayanya melalui sistem transmisi 150 kV hingga bisa didistribusikan kepada pelanggan di daerah Banten, DKI Jakarta dan sekitarnya.

Menurut Haryanto, program 35.000 MW memberikan dampak ekonomi yg besar, memberikan peluang kepada 620 ribu tenaga kerja secara langsung dan tiga juta tenaga kerja secara tidak langsung, tersebar di seluruh Indonesia.

Lokasi pembangkit tersebar di 59 lokasi di Sumatera, 34 lokasi di Pulau Jawa, 49 lokasi di Sulawesi, Kalimantan 34 lokasi dan Indonesia Timur 34 lokasi.

Program tersebut telah membuka peluang bagi pembangunan 75 ribu set tower, memanfaatkan 300 ribu kilometer konduktor aluminium, membangun 1.382 unit gardu induk, menggunakan 2.600 set trafo dan menyerap 3,5 juta ton baja profil dan pipa bukan pembangkit.

Salah satu dukungan nyata pemerintah terhadap program 35.000 MW dalam rangka peningkatan infrastruktur kelistrikan di Tanah Air, dibuktikan dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.

Secara garis besar Perpres tersebut memuat aturan tentang tata cara percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan oleh PLN, baik secara swakelola maupun kerja sama dengan pihak lain meliputi kegiatan pembangunan atau pun pengembangan infrastruktur pembangkit maupun transmisi listrik.

“Jumlah tenaga kerja akan terus meningkat pada 2019, sejalan dengan pencapaian progress pembangunan, hal ini tentu memberikan dampak positif bagi multipier effect secara langsung untuk wilayah Banten dan sekitar,” tandas Haryanto.(RA)