JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menghentikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) yang usianya sudah tua. Sebagai gantinya disiapkan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT).

Arifin Tasrif Menteri ESDM, mengatakan dari identifikasi yang sudah dilalukan, setidaknya ada 69 pembangkit listrik akan dihentikan operasinya. Rinciannya PLTU sebanya 23 unit di tujuh provinsi dengan total kapasitas 5.655 megawatt‎ (MW) dan 46 unit PLTGU di lima provinsi dengan total kapasitas 5.912 ribu MW. Pembangkit tersebut dipastikan sudah beroperasi lama atau lebih dari 20 tahun. “Banyak pembangkit tenaga uap yang usia lanjut,” kata Arifin, di Jakarta, Kamis (30/1).

Puluhan unit pembangkit tenaga uap yang usianya sudah tua tersebut akan digantikan dengan pembangkit listrik yang energinya bersumber dari energi baru terbarukan, seperti tenaga matahari dan air. “Apakah akan gunakan uap, kami prefer EBT, bisa dimanfaatkan untuk replacement pembangkit listrik tenaga uap,” katanya.

‎Penggantian pembangkit tenaga uap yang sudah berusia tua bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam produksi listrik, dengan begitu maka tarif listrik bisa terjangkau. “Intinya bagaimana meningkatkan efisiensi. Dukung industri bisa berkembang,” ujar Arifin.

Selain itu, pemerintah juga akan meminta PLN untuk menggantikan 2.246 unit pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang menggunakan high speed diesel (HSD) sebagai bahan bakar. Ribuan PLTD tersebut rata-rata berusia di atas 15 tahun dengan kapasitas terpasang mencapai 1.777 MW yang tersebar berada di 29 provinsi di Indonesia. “Ini adalah kurang lebih yang harus kita ganti kurang lebih hampir 1.800 MW dari Sumatera sampai Papua. Kita utamakan daerah terpencil dan dekat dari mulut sumber seperti di Bontang dan Tangguh,” kata Arifin.(RI)