BENGKAYANG – PLN Indonesia Power (PLN IP) Unit PLTU Bengkayang berhasil sabet Penghargaan Foder Free (Force Outage Derating Free) atas keberhasilanbebas gangguan baik turun beban maupun trip selama 152 hari sepanjang Tahun 2023.  PLTU Bengkayang 2×50 Megawatt saat ini melistriki Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat dengan masuk ke Sistem Khatulistiwa melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150KV.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), mengatakan bahwa seluruh pencapaian yang diraih PLN saat ini tak lepas dari komitmen kuat diiringi dengan kerja keras dari seluruh Insan PLN yang mampu beranjak dari masa lampau.

Dia menilai PLN kini ini mampu membukukan laba tertinggi dalam sejarah selama tiga tahun berturut-turut, digitalisasi dan transformasi yang dijalankan menjadikan perusahaan lebih lincah serta mampu bergerak cepat dan dinamis dalam menjawab segala tantangan.

“When we’re understand our weakness and problem, that is 80% of our solution, dengan mengetahui kelemahan, kekurangan dan hambatan, dengan niat dan kerja keras segala hambatan itu dapat diselesaikan,” tegas Darmawan dalam keterangannya, Selasa (13/2).

Sementara itu, Slamet Muji Raharjo, Manager PLN IP PLTU Bengkayang, mengungkapkan bahwa Penghargaan Performa Pembangkit Terbaik ini tak lepas dari program strategis yang diterapkan di PLTU Bengkayang, diantaranya adalah Realibility Excelence, Efficiency Optimization , Green Energy & Environment, Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) serta aspek Safety.

“keberhasilan PLTU Bengkayang ini tak lepas dari sinergi, usaha, kerja keras dan perjuangan dari Insan PLN IP PLTU Bengkayang dalam menjalankan tugasnya dan terimplementasikannya program-program strategis yaitu Realibility Excelence, Efficiency Optimization , Green Energy & Environment, Program TJSL dan aspek Safety tentunya,” jelasnya.

Slamet menambahkan, saat ini PLTU Bengkayang juga telah menerapkan cofiring biomass dari Pelet Tandan Kosong (Tangkos) Kelapa Sawit sebesar 5%. Selain telah menjadi komitmen dalam membantu Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060, Cofiring Biomass ini juga merupakan salah satu green booster dalam program akselerasi peningkatan bauran energi terbarukan Tanah Air. (RI)