REMBANG – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Hulu Energi Randugunting (PHER), berhasil mengoperasikan fasilitas produksi sumur gas yang dikerjakan hanya dalam waktu 1,5 bulan dari target pengerjaan enam bulan. Keberhasilan ini juga didukung sinergi dengan PT Patra Drilling Contractor (PDC).
Sumur Randugunting-2 berlokasi di Desa Krikilan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah.

Pada 19 Februari 2020 sumur Randugunting-2 berhasil mendapatkan persetujuan Gas In dari SKK Migas, dan tanggal 20 Februari 2020 melaksanakan Gas On Stream.

“Dengan kerja keras, cerdas dan ikhlas dengan tetap mengutamakan HSSE Excellence dan implementasi ALARP di setiap prosesnya, PHE Randugunting berhasil melakukan percepatan penyelesaian EPCI (Engineering, Procurement, Construction and Installation) enam bulan lebih cepat dari standar pengerjaan selama satu tahun,” kata Darwin Tangkalalo, General Manager PHE Randugunting, dalam keterangan tertulisnya, Rabu(15/4).

Abdul Hafidz, Bupati Rembang, berharap keberhasilan sumur Randugunting-2 dapat membawa kemajuan perekonomian dan berdampak positif khususnya di wilayah Rembang.

“Diharapkan proyek tersebut dapat menghasilkan gas dengan fokus prioritas pada pemenuhan kebutuhan industri khususnya di Jawa Timur dan Tengah,” ujar Abdul Hafidz.

Plan Of Development (POD) sumur Randugunting-2 sebelumnya telah disetujui oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sesuai UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi pada 14 Januari 2019, atau dua tahun setelah proses pengeboran selesai dan mendapat persetujuan PSE oleh SKK Migas serta Sertifikasi dengan lembaga independen sebagai salah satu syarat dari proses POD tersebut.

Komersialisasi gas telah dilakukan sebagai tindak lanjut Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG), oleh Direktur Utama PHE Meidawati dan Direktur Utama PT Bahtera Andalan Gas Agustus Sani Nugroho, pada tanggal 20 Desember 2019.

“Monetisasi gas ini sebagai upaya kami menjamin pasokan gas bumi kepada industri tetap lancar, khususnya kebutuhan di kabupaten Rembang dan sekitarnya serta target bisnis PHE,” kata Meidawati, Direktur Utama PHE.

Pengembangan di Wilayah Kerja Randugunting diharapkan mampu memproduksikan cadangan gas untuk meningkatkan ketahanan energi industri.
Sumur pengembangan Randugunting-2 merupakan harapan baru bagi produksi energi serta menjadi salah satu bagian dari proyek migas Indonesia yang beroperasi pada 2020.

“Semoga proyek ini dapat membawa perkembangan baik bagi masyarakat serta lingkungan,” kata Darwin.

Keberhasilan proyek ini dan pengaliran gas diharapkan dapat memberikan multiplier effect kepada perkembangan ekonomi daerah setempat.

PHE Randugunting dalam melaksanakan kegiatan berkomitmen penuh pada standarisasi kualitas dan profesionalisme, dengan menerapkan HSSE Golden Rules, yakni taat peraturan, intervensi terhadap tindakan tidak aman dan yang menyalahi peraturan, serta memiliki rasa kepedulian yang tinggi.

“Saat ini, rata-rata gas sales per hari sebesar 1,8 mmbtud dan bertahap akan naik sampai 3,0 mmbtud untuk industri di sekitarnya,” tandas Darwin.(RA)