JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menyatakan kesiapan dan mendukung transisi energi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah melalui pengembangan energi panas bumi di Indonesia.

Ahmad Yuniarto, Direktur Utama PGE, menyatakan salah satu strategi untuk meningkatkan pemanfaatan panas bumi adalah dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan kapasitas kecil atau smale scale.

Saat ini PGE tengah berkolaborasi dengan BRIN dalam melakukan studi bersama penelitian sistem PLTP skala kecil dengan kapasitas 3 Megawatt (MW) di Kamojang.

“PGE sebagai pionir pengembangan energi panas bumi di Indonesia mendukung optimalisasi pemanfaatan panas bumi untuk mencapai target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) serta meningkatkan kontribusi EBT dalam transisi energi menuju net zero emission di tahun 2060,” kata Yuniarto (22/11).

Menurut Yuniarto, PGE juga memiliki peran dalam bidang Environment, Social, and Governance (ESG), sebagai wujud dukungan PGE terhadap upaya Pemerintah dalam meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi yang ramah lingkungan.

Selain itu, pengembangan penyediaan energi panas bumi yang dilakukan PGE merupakan wujud dukungan dan memenuhi komitmen goal ke tujuh SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu memastikan akses energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern bagi bagi semua (affordable and clean energy).

PGE saat ini mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi, dimana dalam Wilayah Kerja tersebut telah terbangkitkan listrik panas bumi sebesar 1877 MW, yang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri oleh PGE dan 1205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama.

“Kapasitas terpasang panas bumi di Wilayah Kerja PGE tersebut berkonstribusi sebesar sekitar 88% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,5 juta ton CO2 per tahun,” ungkap Yuniarto.

Sementara itu, Satya Widya Yudha, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), menegaskan PGE memiliki peran sentral dalam mengejae target pemerintah untuk urusan pemanfaatan panas bumi. Dia meminta PGE agar bisa fokus ikut membantu tercapainya target bauran energi nasional.

“Kami mendorong para pengelola panas bumi untuk mengapai target RUEN sebesar 7,2 GW dan 23% dalam bauran energi primer di tahun 2025,” kata Satya.