JAKARTA – Anjloknya harga komoditas, termasuk mineral mentah berdampak pada perkembangan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).

Muhammad Hidayat, Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ), mengatakan pihaknya belum dapat memastikan jumlah smelter yang akan commisioning tahun ini.

“Sampai sekarang ini smelter itu masih terkendala pembangunannya karena harga komoditas lagi turun sehingga mereka tidak ada pemasukan yang jelas. Ditahun ini, kami belum bisa memastikan apakah ada yang mulai commissioning, ” kata dia.

Hidayat menjelaskan, pengembang smelter menemui kendala dalam permohonan pinjaman ke pihak perbankan. Namun demikian, menurut dia, pada dasarnya investor sangat tertarik untuk membangun smelter.

“Aspek finansialnya seret, ternyata perbankan juga sulit meminjamkan uang di sektor pertambangan karena tidak ada jaminan buat perbankan juga kan. Sebenarnya pembangunan smelter ini awalnya begitu semangat, ternyata sekarang terkendala masalah harga dan finansial,” kata dia.

Menurut Hidayat, hampir semua smelter mineral terkena dampak melemahnya harga komoditas. Selain itu, pengusaha juga kesulitan dana akibat adanya aturan larangan ekspor mineral mentah.

“Paling banyak memang smelter nikel. Untuk smelter bauksit, karena pelonggaran ekspor tidak bisa dilakukan jadi memang terkendala juga pembangunannya. Tapi, intinya tidak hanya bauksit, hampir semuanya juga terkendala. Jumlahnya berapa, tidak tahu,” tandas dia.(RA)