JAKARTA – Realisasi penambahan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sepanjang tahun 2023 justru melempem ditengah kampanye penggunaan energi bersih yang digaungkan pemerintah. Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pertumbhan bauran EBT dalam bauran energi nasional bahkan kurang dari 1%.

Dalam data tersebut persentase EBT hingga akhir tahun 2023 hanya mencapai 13,1% tumbuh 0,8% dari tahun 2022 yakni sebesar 12,3%. Ini tentu jauh dari target jika sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) target bauran energi tahun lalu harusnya sudah menyentuh 17,9%.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, menyatakan peningkatan pembangkit EBT memang ada hanya saya tidak signifikan sehingga perlu upaya ekstra untuk mendekati target. “Kita melihat bahwa peningkatan ada tapi belum signifikan. Sehingga perlu upaya-upaya keras untuk bisa mendekati target capaian di 2025. Di 2025 itu, kita targetkan 23% bauran tetapi saat ini kita masih pada level 13,1%,” ujar Arifin dalam konferensi pers kinerja sektor ESDM, Senin (15/1).

Untuk bisa mengejar target tersebut pemerintah memiliki sejumlah strategi seperti berupaya mengimplementasikan pembangunan EBT melalui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dimana tahun 2025 harus sebesar 10,6 Gigawatt (GW).

Selanjutnya adalah implementasi program PLTS Atap dengan target mencapai 3,6 GW. Konversi pembangkit diesel ke EBT. Lalu program mandatori B35 dengan target 13,9 juta Kiloliter (KL) pada tahun 2025. Pemerintah juga bakal mendorong program Cofiring Biomassa pada PLTU dengan volume penggunaan mencapai 10,2 juta ton. Selanjutnya adalah penyediaan akses energi modern melaluiEBT di lokasi 3T, eksolorasi panas bumi yang dilakukan oleh pemerintah serta pemanfaatan EBT offgrid dan pemanfaatan langsung.

“Roadmapnya sudah ada tapi pelaksanaan masih belum seperti yang kita harapkan. Dan tentu saja harus kita cermati hal-hal yang memang masih menghambat kegiatan implementasi program-program ini,” jelas Arifin.

Masih berdasarkan data Kementerian ESDM, total kapasitas terpasang pembangkit EBT kumulatif hingga tahun 2023 sebesar 13.155 MW. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, penambahan
kapasitas pembangkit EBT sampai dengan 2023 sebesar 3.322 MW dengan kenaikan rata-rata sekitar 6% per tahun. Sementara untuk tahun 2023 total pembangkit listrik yang COD hanya sebesar 539,52 MW. (RI)