JAKARTA – PT Pertamina (Persero) terus meningkatkan upaya penanganan oil spill (tumpahan minyak) di sekitar sumur YYA-1 yang dikembangkan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ). Sebanyak 39 kapal telah diterjunkan untuk menampung oil spill yang mengapung di laut.

“Ada sembilan desa di Karawang dan dua desa di Bekasi terdampak. Kami terus melakukan pembersihan di titik pantai yang telah terdampak,” kata Dharmawan H Samsu, Direktur Hulu Pertamina di Jakarta, Kamis (1/8).

Menurut Dharmawan, upaya pembersihan terus dilakukan Pertamina dan dibantu warga di sekitar lokasi yang terdampak. Pertamina telah mengerahkan static oil boom sepanjang 2.450 meter untuk menghadang tumpahan minyak dari sumber utama. Selain itu, 2×200 meter movable oil boom dikerahkan untuk menghadang tumpahan minyak yang lepas dari sumber utama. Serta tiga oil skimmer dikerahkan untuk mengangkat dan menyedot tumpahan minyak.

“Kami terus melakukan deployment untuk pembersihan. Maximum effort atau overreact sudah dilakukan dan akan terus ditingkatkan. Usaha yang kami lakukan di laut ini diharapkan memberikan dampak yang lebih kecil dibanding kalau sudah sampai ke darat. Karena kalau sudah sampai darat kami akan lakukan pembersihan pantai,” ujar Dharmawan.

Dia menekankan, keselamatan para pekerja, masyarakat dan nelayan merupakan prioritas utama. Pertamina juga menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) untuk digunakan masyarakat dalam membantu menangani tumpahan minyak yang sudah mencapai daratan.

Rig Soehanah juga sudah berada di lokasi untuk membuat relief well sebagai upaya penanganan tumpahan minyak. Pertamina juga bekerja sama dengan Polisi Air dan Udara (Polairud) untuk melakukan pemantauan.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengatakan untuk tumpahan minyak yang sudah dikumpulkan akan diolah menjadi limbah oleh anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang pengolahan limbah.

“Pengolahan limbah oil spill akan dilakukan oleh anak perusahaan kami. Tidak sembarangan, harus ada izinnya. Sejauh ini masih bisa dikelola di pengolahan limbah Karawang,” tandas Nicke.(RA)