JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan peningkatan ekspor gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) pada tahun ini sebanyak 68,3 kargo atau setara dengan 197,87 juta MMBTU dari Kilang LNG Bontang. Target tersebut naik jika dibanding realisasi ekspor LNG 2020 sebesar 60,6 kargo atau 176,78 juta MMBTU. Jepang dan China masih menjadi konsumen utama LNG Bontang tahun ini.

Demand yang paling besar selama ini di Jepang dan China juga mengalami penurunan signifikan, namun kami tetap maintain pasar-pasar di luar negeri dan memproyeksikan pada 2021 demand overseas market 68,3 kargo. Ini sedikit meningkat dibanding 2020,” kata Nicke Widyawati Direktur Utama Pertamina di Jakarta, Selasa (9/2).

Untuk pasokan domestik LNG Bontang 2021 ditargetkan sebesar 17,6 kargo atau 51,02 juta MMBTU turun dibanding realisasi tahun lalu sebesar 23,5 kargo atau 68,35 juta MMTBU.

Menurut Nicke, pandemi Covid-19 cukup signifikan terhadap permintaan LNG tahun lalu. Salah satu konsumen terbesar LNG yakni dari PT PLN (Persero), dimana permintaannya tahun ini masih terdampak pandemi. Pada 2020, permintaan PLN anjlok hanya 18 kargo. Padahal pada 2019 bisa mencapai 33,4 kargo.

“Dengan menurunnya demand karena pandemi Covid-19, maka bisa kita lihat penggunaan LNG domestik 2020 turun signifikan. Ini yang terbesar kaitannya dengan kelistrikan karena sama-sama kita ketahui demand menurun dan supply berlebih maka PLN memprioritaskan penggunaan listrik batu bara,” kata Nicke.(RI)