JAKARTA – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan mulai menggarap potensi Migas Non Konvensional (MKN) di wilayah blok Rokan pada tahun ini. Rencananya akan ada dua sumur MNK yang dibor.

Benny Lubiantara, Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan pemboran dua sumur MNK akan dilakukan pertengahan 2022.”Iya rencana dua sumur dibor tahun ini, akhir semester satu,” kata Benny kepada Dunia Energi, Jumat (4/2).

Dia menuturkan PHR akan melakukan kajian teknis terlebih dulu tahun ini baru kemudian dibahas insentif atau fiscal term yang memang dibutuhkan untuk memastikan keekonomian proyek. “Fiscal nanti akan dievaluasi secara teknis dulu, kalau teknis oke, next bicara fiscal,” ungkap Benny.

Pertamina kata dia juga akan melakukan pemboran MNK perdana di Rokan tanpa mitra. Padahal Pertamina sebelumnya disebut akan menggandeng mitra khusus untuk menggarap potensi MNK di Rokan. “Iya sendiri (tanpa mitra),” tukas Benny.

Dia sebelumnya menuturkan untuk mengembangkan MNK di Rokan saat ini sedang ada penjajakan kerja sama dengan EOG Resources, perusahaan asal Amerika Serikat. Cadangan migas konvensional di Blok Rokan sangat besar sehingga berdasarkan teori potensi MNK di sana juga seharusnya juga tidak kalah besar. Untuk itu pengembangannya akan didorong, termasuk jika ada kerja sama dengan EOG.

“MNK lokasinya di bawah itu teorinya dibawah. Rokan ada, bawahnya sudah pasti ada MNK sumber yang besar yang ada MoU juga dengan EOG Resources di Rokan memang tujuannya mempercepat,” kata Benny.

Menurut Benny, masalah utama dalam pengembangan MNK selama ini adalah pada keekonomian. Untuk bisa memproduksikan cadangan MNK diperlukan metode ataupun teknologi yang tidak sama dengan produksi migas konvensuoinal, sehingga butuh biaya ekstra. “MNK problemnya keekonomian. Nggak mengalir (minyak) kalau enggak di press, Dia juga harus horizontal sumurnya,” katanya.

Solusinya menurut Benny adalah pemberian insentif yang jauh berbeda dengan insentif dalam pengelolaan blok migas konvensional. Dia memastikan pemain blok MNK sudah banyak dan menunggu kepastian insentif yang mau diberikan pemerintah. Saat ini juga tengah diupayakan pemberian insentif tersebut. (RI)