JAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mulai melakukan pemboran sumur eksplorasi TDE C-1X di utara Lapangan Tunu, lepas pantai Delta Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tajak sumur ini diawali dengan kegiatan Management Walk Through (MWT) oleh Manajemen PHI dan PHM di Rig Maera pada Sabtu,  (10/4).

Agus Amperianto, General Manager Zona 8 PT Pertamina Hulu Energi Subholding Upstream, mengatakan persiapan pemboran dilakukan cukup lama dan penuh kehati-hatian, mengingat sumur ini memiliki risiko dan tantangan operasi yang tinggi karena berkarakter High Pressure High Temperature.

“Dalam pelaksanaannya, PHM menerapkan prinsip kehati-hatian agar operasi pemboran berjalan lancar dan aman,” kata Agus, Selasa, (13/4).

Bayu Giriansyah, VP Exploration PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), menjelaskan sumur TDE C-1X merupakan satu dari lima sumur eksplorasi di Regional 3 yang merupakan komitmen pasti untuk dibor oleh PHI.

Dalam organisasi Pertamina Subholding Upstream, PHM berada di Zona 8 Regional 3 Kalimantan yang dipimpin oleh PHI. Upaya pemboran ini merupakan usaha berkelanjutan untuk terus menemukan cadangan yang ekonomis demi memperpanjang usia WK Mahakam.

“Sumur TDE C-1X merupakan play opener yang akan membuka prospek eksplorasi sejenis di WK Mahakam,” ujar Bayu

Dalam operasi ini, PHM menggunakan rig Maera milik PT Apexindo Pratama Duta, Tbk. Pada tahun 2021 ini PHM menargetkan akan membor 73 sumur pengembangan dan 2 sumur eksplorasi, termasuk sumur eksplorasi TDE C-1X. Untuk tahun 2021 ini PHM menargetkan produksi minyak sebanyak 22,5 KBPD dan gas sebanyak 485 MMSCFD (wellhead).

Chalid Said Salim, Direktur Regional 3 Kalimantan yang juga Direktur Utama PHI, meminta agar kegiatan pemboran ini dapat menunjukkan aspek operational excellence dari Regional 3 dengan tetap mengutamakan keselamatan.

“Saya menekankan bahwa aspek keselamatan harus selalu ditempatkan sebagai prioritas utama dalam melaksanakan kegiatan operasi migas termasuk pemboran ini,” kata Chalid.(RA)