JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE/PGEO) semakin meneguhkan posisinya sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia dengan secara konsisten melanjutkan kinerja keuangan yang positif di kuartal I 2024. PGE juga mencatatkan kinerja positif dalam hal pendapatan, laba, dan produksi listrik yang melampaui target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).

Pada tiga bulan pertama 2024, PGE mencatat pendapatan US$103,32 juta dan laba bersih US$47,49 juta, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pendapatan US$102,615 juta dan laba bersih US$46,938 juta di periode yang sama 2023. Selain itu, pada kuartal I 2024, PGE mampu menjaga margin laba bersih di tingkat yang masih sangat tinggi yaitu 46%, mempertahankan tren profitabilitas tinggi berkat operational excellence yang mendorong efisiensi.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi menyatakan, kinerja kuartal I 2024 menegaskan komitmen PGE sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia yang beroperasi secara efisien. “Kami terus berupaya mengoptimalkan sumber daya di wilayah kerja kami sembari secara konsisten terus berperan aktif dalam pengembangan potensi panas bumi yang merupakan kontribusi penting dalam transisi energi nasional menuju energi bersih,” kata Julfi Hadi, Selasa (30/4).

Kenaikan profitabilitas ini didorong oleh peningkatan pendapatan total, penurunan biaya operasional, pendapatan bunga, dan keuntungan dari perubahan nilai tukar valuta asing. Lebih rinci, pertumbuhan pendapatan didorong oleh meningkatnya realisasi pendapatan operasi akibat eskalasi harga uap dan harga listrik, serta adanya optimalisasi pembangkitan (load factor) pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Secara umum, kinerja Perusahaan terutama laba bersih, pendapatan, dan produksi listrik melampaui target yang dipatok dalam RKAP. Laba bersih triwulan pertama PGE lebih tinggi 67,6% dari target RKAP yaitu sebesar USD28,34 juta year to date sampai Maret 2024. Pendapatan Perusahaan lebih tinggi 3,64% dari target RKAP, seiring produksi uap dan listrik yang mencapai 1,208,436 MWh atau 4,84% di atas target untuk kuartal pertama 2024.

Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio menyatakan bahwa PGE berupaya menjaga kinerja keuangannya sembari memaksimalkan belanja modal untuk akselerasi ekspansi bisnis. Realisasi belanja modal PGE pada kuartal pertama 2024 mencapai US$18,08 juta atau lebih tinggi 136% dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar US$7,66 juta. Lebih lanjut, belanja modal yang dialokasikan pada periode ini untuk pengembangan sekitar US$8,51 juta dengan belanja modal untuk pemeliharaan sebesar US$9,57 juta.

“Dengan sumber daya finansial yang kuat, PGE berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi energi panas bumi dengan mempercepat berbagai proyek pengembangan yang ada di Indonesia maupun mencari potensi pengembangan di luar negeri,” ujar Yurizki Rio.

Sebagai pemimpin di industri panas bumi, PGE berkomitmen menjaga kinerja keuangan, memperluas jangkauan bisnisnya dengan menggali potensi sumber daya panas bumi, serta mengoptimalkan wilayah kerjanya guna mempercepat peningkatan kapasitas pembangkitan hingga mencapai 1 GW dalam 2 tahun mendatang. Selain itu, PGE juga berkomitmen mendukung pencapaian target net zero emission Indonesia pada tahun 2060 melalui beragam partisipasi aktif, termasuk dalam skema perdagangan karbon.