JAKARTA – Pemerintah telah menetapkan tambahan anggaran belanja Rp405,1 triliun untuk penanganan dampak Covid-19, Rp110 triliun diantaranya dialokasikan untuk perlindungan sosial. Salah satu pos tambahan belanja anggaran tersebut adalah keringanan biaya tarif listrik bagi total 31 juta pelanggan yang mendapatkan subsidi. 24 juta pelanggan golongan 450 VA mendapatkan insentif bebas biaya listrik selama tiga bulan atau hingga Juni 2020. Serta tujuh juta pelanggan golongan 900 VA bersubsidi yang mendapatkan diskon tarif 50% dengan periode waktu yang sama.

Data Kementerian Keuangan yang diperoleh Dunia Energi menyebutkan, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar US$3,5 triliun untuk memberikan insentif tersebut. Berdasarkan data Kemenkeu, estimasi tagihan listrik per pelanggan 450 VA adalah sebesar Rp40 ribu per bulan. Untuk 900 VA akan mendapatkan pengurangan tagihan listrik Rp30 ribu atau 50%.

Rida Mulyana, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan secara rata-rata diperlukan dana sekitar Rp1 triliun per bulan untuk menanggung insentif yang diberikan. Adapun dana tambahan tersebut adalah bagian dari program perlindungan sosial yang dituangkan dalam Perppu khusus yang baru diterbitkan pemerintah. Alokasi dananya juga telah disebutkan untuk program tersebut sekitar Rp110 triliun.

“Rata-rata rekening listrik bulanan 450 VA sekitar Rp36 ribu per bulan dan 900 VA sekitar Rp60 ribu per bulan,” kata Rida kepada Dunia Energi, Rabu (1/4).

I Made Suprateka, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, mengatakan mekanisme pemberian insentif segera diinformasikan kepada masyarakat, tapi bagi pelanggan 450 VA yang digratiskan selama April hingga Juni 2020, tentu akan lebih simple penanganannya karena yang terpenting tidak ada tagihan pada penggunaan bulan tersebut yang rata-rata per bulan maksimum menggunakan sekitar 70 KWh per bulan.

“Untuk yang diskon 50%, maka ini tentu dilihat riil penggunaannya setiap bulannya, meskipun mereka biasanya maksimum konsumsinya 100 sampai dengan 150 KWh per bulannya. Perkiraan perhitungan tersebut tentu akan kami cocokkan kembali dengan data base penggunaan pelanggan,” kata Made.(RI)