JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berencana melakukan ekspansi ke Rusia dengan menjajaki kerja sama dengan perusahaan minyak negara itu, Rosneft.

Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina, mengungkapkan Rosneft merupakan perusahaan peserta tender pembangunan Kilang Tuban yang juga menawarkan kerja sama di di upstream.

“Dalam diskusi berkembang, tidak hanya membicarakan pada pembangunan kilang, tapi Rosneft juga menawarkan secara integrated, Pertamina akan involved dalam upstream di Rusia,” kata Dwi di Jakarta, Kamis (28/4).

Rosneft juga menawarkan untuk memasok minyak mentah dan produk turunan minyak lainnya.

Tim dari Pertamina, kata Dwi saat ini sedang mengkaji apakah tawaran Rosneft bisa direalisasikan dengan melihat prediksi situasi pasar ke depan.

“Tentu saja tawaran itu pasti dengan competitive price yang akan kita tetapkan dan melihat di market, dan bagimana mengembangkan petrochemical di hilir. Jadi diharapkan ada integrated framework,” ujar Dwi.

Igor Sechin, Chief Executive Officer Rosneft menyatakan Rosneft melihat peluang besar akan kerja sama dengan Pertamina yang diyakininya mampu memberikan saluran tambahan pasokan produk minyak bumi ke Pertamina.

“Selama ini produk minyak bumi yang dipasok ke Indonesia, terutama dari Korea Selatan dan Singapura. Hal ini penting untuk Rosneft untuk mengatur pengiriman langsung dari hidrokarbon, yang akan meningkatkan efisiensi ekonomi dari penyulingan minyak di Indonesia,” ungkap Sechin.

Tawaran Rosneft untuk Pertamina berinvestasi di sektor hulu di Rusia disambut positif Menteri BUMN Rini Soemarno. Kerja sama yang dilakukan seharusnya tidak hanya fokus di satu bidang, namun bagaimana Pertamina bisa mendapatkan manfaat dari beberapa bidang lainnya.

“Ibu menteri juga mendorong apakah Pertamina bisa masuk dan ekspansi dengan memiliki saham di beberapa.lapangan milik.Rosneft yang ada di Rusia atau lapangan Rosneft yang ada di negara lain,” Wianda Pusponegero, Vice President Corporate Communication Pertamina.

Lebih lanjut Wianda menegaskan saat ini Pertamina sedang mempelajari data dari Rosneft terkait aktivitas mereka di sektor hulu. “Tim kita sedang bekerja apakah prospek, setelah data dibaca baru kita ambil keputusan,” tandasnya.(RI)