Cadangan Geothermal

Cadangan panas bumi (ilustrasi).

JAKARTA –  PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil membuktikan cadangan panas bumi baru di lapangan Hululais, Bengkulu. Hal tersebut dibuktikan oleh keberhasilan pemboran sumur HLS C-1 dengan perkiraan kapasitas produksi sekitar 5 MWe.

Proyek Hululais terletak di Kabupaten Lebong, Propinsi Bengkulu yang berjarak sekitar 180 km dari kota Bengkulu. Sumur HLS -1 yang terletak di Cluster C Proyek Hululais ini merupakan satu diantara beberapa sumur yang telah dibor di lapangan Hululais, dengan kedalaman pemboran berarah mencapai 3000 mku (meter kedalaman ukur).

Sumur ini mempunyai temperatur reservoir 287 Derajat Celcius dengan tipe reservoir yang didominasi air. Proyek ini diproyeksikan dapat memasok uap untuk pembangkitan listrik dengan kapasitas  2 x 55 Mwe, yang direncanakan mulai beroperasi pada 2014.

“Proyek ini menambah pemanfaatan sumber energi panas bumi untuk pembangkitan energi listrik dan sangat diandalkan untuk membantu mengatasi kekurangan kebutuhan energi listrik di Bengkulu dan sekitarnya,” kata VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir.

PGE merupakan anak perusahaan dari Pertamina yang bergerak di bidang pengelolaan energi panas bumi. PGE menghasilkan listrik sebesar 292 MWe yang berasal dari lapangan panasbumi Kamojang, Lahendong, dan Sibayak.

Saat ini PGE juga melakukan eksplorasi di berbagai daerah seperti Ulubelu-Lampung, Lumut Balai-Sumatera Selatan, Sungai Penuh – Jambi, Karaha-Jawa Barat dan Kotamobagu-Sulawesi Selatan.

Dengan pelaksanaan proyek-proyek secara agresif tersebut, produksi panas panas bumi PGE ditargetkan akan mencapai sekitar 1.322 MWe pada 2015.

“Pertumbuhan panas bumi Pertamina ke depan merupakan inisiatif yang paling agresif. Ini adalah komitmen kami untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan yang sangat melimpah keberadaannya di Tanah Air,” kata Ali Mundakir lagi.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)