PROBOLINGGO- Pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas) di Probolinggo dan Pasuruan akhirnya rampung dibangun. Total ada 8.150 sambungan rumah tangga yang dibangun PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Djoko Siswanto, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ENergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),  mengungkapkan jargas di Probolinggo dan Pasuruan terbagi menjadi 11 sektor, dengan perincian di Kabupaten Probolinggo sebanyak lima sektor dan sisanya di Pasuruan.

Pembangunan jargas kali ini mendapatkan dukungan positif dari pemerintah daerah,  sehingga pembangunannya bisa lebih cepat dari jadwal semula.

“Kami berterima kasih atas dukungan Pemda Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, sehingga pembangunan jargas berjalan lancar, bahkan lebih cepat dari jadwal. Dukungan pemda sangat penting karena berdasarkan pengalaman selama ini, terdapat beberapa kendala nonteknis yang berpotensi menghambat pembangunan jargas seperti perizinan, maupun permasalahan sosial yang terjadi pada saat pelaksanaan pembangunan. Diharapkan pemda lainnya juga memberikan dukungan serupa, sehingga masyarakat dapat lebih cepat menikmati gas bumi yang bersih dan murah,” kata Djoko, Rabu (16/10).

Untuk memenuhi kebutuhan gas 8.150 sambungan rumah tangga dibutuhkan 0,2 juta kaki kubik per hari (mmscfd) berasal dari Husky CNOOC Madura Ltd.

Menurut Djoko, tahun ini pemerintah menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) membangun 74.307 sambungan gas rumah tangga yang tersebar di 16 lokasi mulai dari Aceh di ujung Sumatera hingga Wajo di Sulawesi.

Hingga akhir 2018, total sambungan gas rumah tangga yang dibangun menggunakan dana APBN di wilayah Jawa Timur cukup masif mencapai 65.961 sambungan rumah tangga. Pelanggan jargas rumah tangga, terbesar di Surabaya yakni lebih dari 42.500 sambungan.

Redy Ferryanto, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, mengatakan saat ini PGN mengoperasikan 564.445 sambungan rumah tangga yang sebagian besar di antaranya dibangun menggunakan dana APBN. Pada 2025 pemerintah menargetkan pembangunan 4,7 juta sambungan rumah tangga

Redy menuturkan manfaat penggunaan gas bumi bagi rumah tangga. Selain bersih, juga menekan subsidi sektor energi. “Pemerintah bisa menghemat Rp178 miliar per tahun. Proyek pembangunan juga menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit,” kata Redy.

Pembangunan jargas di Pasuruan dan Probolinggo dimulai pada 26 April lalu dengan jangka waktu pengerjaan selama 216 hari. Pengerjaan rampung lebih cepat dari jadwal.

Di Jawa Timur saat ini PGN juga tengah mempersiapkan pembangunan fasilitas LNG Terminal dengan kapasitas 40 BBTUD untuk meningkatkan realibility dan sustainability pasokan gas bumi yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kehandalan transmisi trans Jawa yang dicita-citakan.

Selain itu PGN tengah merampungkan proyek pembangunan pipa transmisi Gresik-Semarang sepanjang 267 kilometer (km).

Kemudian disusul pipa distribusi Semarang – Kendal – Ungaran sepanjang 96 km. Khusus untuk jargas, PGN telah mengelola infrastruktur pemerintah lebih dari 3.800 kilometer. Sementara total seluruh jaringan gas transmisi dan distribusi yang dikelola PGN lebih dari 10.000 kilometer.

Hingga akhir 2018, total jargas rumah tangga di Indonesia berjumlah 486.229 sambungan di mana 67% atau 325.773 di antaranya dibangun menggunakan dana APBN. Sementara 155.771 atau 32,04% dibangunan menggunakan dana PGN dan 4.685 sambungan dibangun menggunakan dana milik Pertamina.(RI)