Karyawan PHE melihat fasilitas produksi di PHE Jambi Merang, beberapa waktu lalu. (foto: dokumentasi PHE)

JAKARTA– PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang mengelola ladang migas di di Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mencatatkan kinerja positif sepanjang Januari-April 2019. Hal itu dibuktikan dengan kenaikan produksi kondensat dan gas yang dicapai oleh perusahaan pada periode tersebut yang diatas proyeksi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Produksi minyak hingga akhir April rata-rata 4.296 BOPD dari target dalam APBN 3.780 BOPD. Sedangkan produksi gas mencapai 93 MMSCFD dari target dalam APBN 85 MMSCFD,” ujar Meidawati kepada Dunia-Energi di Jakarta, pekan lalu.

Meidawati mengatakan produksi yang dihasilkan PHE Jambi Merang menunjukkan komitmen dalam mendukung peningkatan produksi nasional dengan melaksanakan teknik peningkatan produksi dengan hasil yang baik.

“Dengan sumber daya manusia yang dimiliki Pertamina dan dukungan para stakeholders, pengelolaan Blok Jambi Merang diharapkan akan berdampak positif untuk mendukung ketahanan energi nasional,” katanya.

Dia berharap produksi migas dari PHE Jambi Merang dapat terus terjaga. Apalagi manajemen PHE telah melakukan perawatan fasilitas dan berupaya untuk memaksimalkan penyaluran gas kepada pembeli (buyer).

PHE Jambi Merang resmi mengelola Wilayah Kerja atau Blok Jambi Merang pada 10 Februari 2019. PHE Jambi Merang mengambil alih pengelolaan dari Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Talisman Jambi Merang yang kontraknya berakhir pada 9 Februari 2019.

Selain menjadi operator, PHE memiliki 90% hak partisipasi (Participating Interest/PI) Blok Jambi Merang dan 10% sisanya oleh badan usaha milik daerah. PHE sebelumnya menguasai 50% hak partisipasi. Sisanya, dikuasai Repsol 25% dan Pacific Oil & Gas (Jambi Merang) Limited 25%.

Produksi Jambi Merang berasal dari dua lapangan operasi, yakni Sungai Kenawang dan Pulau Gading yang terletak di Bayung Lencir, Musi Banyuasin. Produksi pertama Jambi Merang dimulai pada April 2011.

Ekariza, Direktur Operasi dan Produksi PHE, sebelumnya mengatakan produksi gas Jambi Merang semuanya sudah terkontrak. Sebagian besar diserap PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT PLN (Persero). Sebagian kecil gas juga dialokasikan untuk gas rumah tangga, yaitu 0,5 MMSCFD.

Blok Jambi Merang mulai beroperasi sejak 1989 dan mulai beroperasi pertama kali pada 2011. Sepanjang 2014-2017 produksi Jambi Merang mencapai 100% dari target. Bahkan pada 2018, produksi mencapai 101% target. Produksi siap jual (lifting) kondensat sebesar 4.191,87 BOPD dan gas sebesar 88,49 MMCFD. (DR)