LAMPUNG – PT PLN (Persero) mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) dan Gardu Induk (GI) Pakuan Ratu berkapasitas 60 Mega Volt Ampere (MVA). Beroperasinya infrastruktur ini meningkatkan keandalan listrik guna mendukung roda perekonomian di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Lampung.

I Gede Agung Sindu Putra, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Lampung, mengatakan pengoperasian SUTT akan mendukung kebutuhan listrik pada sektor industri pertanian, perkebunan, perikanan atau electrifying agriculture dan permukiman di daerah sekitarnya seperti Kabupaten Waykanan, Lampung Utara, Tulangbawang Barat dan Tulang Bawang.

“Potensi industri cukup besar di sini,” ujar Sindu, Rabu (7/4).

Meskipun di tengah pandemi Covid-19, pada  2020, konsumsi listrik di Provinsi Lampung tetap mengalami pertumbuhan cukup besar yaitu mencapai 5,8 %.

Jalur SUTT 150 kV baru ini memiliki panjang 31,48 kilometer sirkuit (kms) yang terdiri dari 24 tapak tower. Energi listrik tersebut dialirkan melalui GI Pakuan Ratu dan selanjutnya dinikmati pelanggan di Kabupaten Way Kanan dan sekitarnya.

Pembangunan tersebut dimulai sejak Agustus 2019 hingga Desember 2020, dan mulai beroperasi komersial pada April 2021. Adapun nilai investasi pembangunan infrastruktur mencapai Rp58 miliar.

Pengoperasian SUTT 150kV double phi incomer dan GI Pakuan Ratu dilakukan ekstra hati-hati agar tidak menyebabkan pemadaman bagi pelanggan. Dalam proses pengerjaannya dilakukan pemotongan (cutt off) dan penyambungan kembali pada jalur SUTT 150 kV Kayuagung – Gumawang – Menggala yang juga sebagai jalur tulang punggung kelistrikan interkoneksi subsistem Sumatera Selatan dan Lampung.

“Mengingat beban puncak kelistrikan lampung mencapai 1.030 MW, pengerjaannya dengan standar prosedur pengoperasian yang ketat guna menjaga aliran daya listrik tetap tersambung dan tidak terputus,” ujar Sindu.(RA)