JAKARTA – PT ABB Power Grids Indonesia menerapkan solusi microgrid pertama di Indonesia yang memastikan pasokan listrik berkelanjutan untuk operasi penambangan off-grid di fasilitas PT Indominco Mandiri (IMM), anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur.

Sistem tersebut diproyeksikan menghasilkan 230 MWh energi dari PV surya setiap tahun, sehingga dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 192 ton.

Michel Burtin, Presiden Direktur PT ABB Power Grids Indonesia, mengatakan solusi microgrid, bagian dari portofolio Grid Edge, mengintegrasikan pembangkit tenaga surya dan sistem energy storage berbasis baterai ke dalam instalasi tenaga listrik yang ada, tidak hanya mampu meningkatkan kualitas daya dan mengurangi biaya operasional, tetapi juga telah memungkinkan untuk beralih ke produksi listrik yang lebih sustainable, mengurangi jejak karbon secara signifikan.

“Beroperasi sejak 2019, proyek microgrid ini telah berhasil mengintegrasikan pembangkit tenaga surya ke dalam jaringan listrik milik Indominco Mandiri, menstabilkan dan meningkatkan efisiensi energi dengan portofolio solusi grid edge, e-meshTM, termasuk sistem penyimpanan energi atau energy storage berbasis baterai lithium, PowerStoreTM (BESS) dan sistem kontrol untuk otomasi jaringan,” ujar Michel Burtin , Selasa (9/2).

Massimo Danieli, Managing Director Grid Automation Hitachi ABB Power Grids, mengatakan Bontang kaya akan sumber energi terbarukan. Namun, lokasi yang berjauhan membuat integrasi ke jaringan listrik menjadi sebuah tantangan.
Sistem microgrid ini memanfaatkan tenaga surya untuk membantu mengurangi jejak karbon Indo Tambangraya yang merupakan salah satu tonggak penting dalam komitmen perusahaan untuk mengurangi emisi karbon, sekaligus mengurangi biaya operasional.

“Proyek ini menunjukkan bagaimana keberhasilan integrasi pembangkit tenaga surya dengan PowerStoreTM Battery secara signifikan mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi karbon untuk mendorong efisiensi energi dan pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Massimo Danieli.

Sistem kontrol dan otomasi yang advanced juga menjadi salah satu kunci untuk membantu memaksimalkan kinerja sistem kelistrikan di IMM. Solusi e-mesh™️Control dari Hitachi ABB Power Grids memastikan operasi yang andal, stabil dan terkoordinasi. Pada siang hari, sistem BESS menstabilkan frekuensi jaringan saat terjadi fluktuasi (intermittency) yang disebabkan oleh pembangkit tenaga surya. Selain itu, sistem BESS juga dapat meningkatkan performa jaringan pada siang maupun malam hari dengan menggunakan sistem pembagian beban (load sharing) untuk memastikan pengoperasian pembangkit yang efisien, terutama saat terjadi fluktuasi di sisi beban listrik (misalnya: load rejection).

“Hal ini tentunya akan berdampak positif pada stabilitas dan kelancaran operasi penambangan yang berkelanjutan di IMM,” tandas Massimo Danieli.(RA)