TANGERANG – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) masih kekurangan suplai LNG pada tahun ini. Hal itu diakibatkan adanya penurunan pasokan gas yang biasanya disuplai dari pipa.

Rakhmad Dewanto, Direktur Gas dan BBM PLN EPI, untuk mensiasati kekurangan pasokan gas pipa, PLN EPI bergerak mencari suplai LNG. Namun itu juga ternyata masih kurang dari kebutuhan.

“Kargo LNG kita tahun lalu 68 kargo, tahun ini 82-84 kargo karena domestic gas pipa tidak diperpanjang 120 bbtud,” kata Rakhmad saat ditemui di sela pelaksanaan IPA Convex 2024, Rabu (15/5).

Sejauh ini PLN baru mengamankan pasokan LNG sebanyak 76 kargo dan masih mencari sekitar 6 kargo lagi untuk bisa memenuhi kebutuhan gas untuk pembangkit listrik hingga akhir tahun 2024. “Sudah secure 76 kargo sisanya ini kita lagi cari. Kita kekurangan sekitar 6 kargo kita masih menunggu mudah-mudahan dapat dari domestik,” ujar Rakhmad.

Menurut dia meningkatnya kebutuhan gas untuk LNG memang hampir dipastikan akan terjadi. Selain karena ada penurunan dari sisi hulu, ke depan pembangkit listrik yang membutuhkan gas juga bertambah dengan adanya program gasifikasi pembangkit listrik.

Mostly karena gas pipa (kenaikan kargo LNG), mulai tahun 2026 ketika gasifikasi proyek selesai, kita sedang gantikan pembangkit gas diesel kita pakai LNG kita butuh tambahan LNG utnk gantikan BBM,”jelas Rakhmad

Untuk program gasifikasi tahap I ini ditargetkan pembangkit listrik yang dikonversi mencapai 1 gigawatt (GW) dan diharapkan sudah berjalan pada tahun 2026. Kebutuhan LNG untuk program gasifikasi tahap I ini mencapai 18 kargo.

“Kita bisa kurangi penggunaan 1 juta KL solar, itu 2026 mulai. Kita ganti 18 kargo LNG sebagai pengganti solar. pembangkitnya sekitar 1 GW,” ungkap Rakhmad. (RI)