JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai khawatir dengan dampak wabah virus Corona atau Covid-19 yang bisa berpengaruh langsung terhadap Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor energi.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, mengatakan dampak virus Covid-19 belum terlihat serius, tapi jika terus berlanjut dan meluas maka dampak negatif bisa langsung dirasakan bagi sektor tambang, baik itu migas maupun mineral dan batu bara. Pasalnya, negara-negara yang terkena wabah Covid-19 adalah negara yang selama ini menjadi konsumen utama bahan baku energi dari Indonesia, seperti China maupun Korea Selatan.

“Iya terdampak, saya rasa akan berdampak, mulai akan menutup industri-industri banyak terganggu di negara pembuat barang yang menggunakan energi, negara yang menerima barang-barang konsumsi,” kata Arifin ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/2).

Wabah Corona kata Arifin merupakan salah satu kejadian yang paling tidak diduga sebelumnya bahkan sampai harus menjadi kejadian berskala global. Harga-harga komoditas tambang sendiri langsung bergejolak karena adanya perubahan permintaan energi masyarakat dunia. “Komiditi sih rata-raya akan ada pengaruhnya, itu (Corona) kejadian yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Batu bara dan LNG adalah dua komoditas yang berpotensi paling berdampak harganya. Untuk itu pelaku usaha juga diminta untuk mulai siapkan mitigasi terhadap anjloknya harga-harga komoditas.

“Memang harus diantisipasi pelaku usaha juga. Internalnya sendiri bagaiman melakukan proggram internal,” kata Arifin.

Pemerintah sendiri tidak akan tinggal diam dengan secara ketata mengawasi produksi batu bara agar tidak melimpah dipasaran sehingga menyebabkan harganya justru tertekan. Selain itu juga pemerintah kata Arifin tengah mengawasi betul prospek kebutuhan LNG kedepannya.

“Makanya ya di lain sisi akan diperhitungkan stop produksi lostnya berapa sampai level berapa dia memang bisa mempertahakan produksi kalau nggak terpaksa cut production,” kata Arifin.(RI)