JAKARTA – Keselamatan kerja menjadi bagian penting dalam industri migas. Perhatian khusus dalam keselamatan kerja juga akan berpengaruh terhadap iklim investasi. Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan isu keselamatan migas yang aman, andal, dan ramah lingkungan harus menjadi perhatian para pelaku usaha. Pemerintah juga telah menerbitkan buku Atlas Keselamatan Migas yang diharapkan menjadi refleksi atas manajemen keselamatan migas di Indonesia.

“Selamat atas peluncuran buku Atlas Keselamatan Migas Vol. 3 Tahun 2020. Saya berharap ini bisa menaruh perhatian terhadap isu keselamatan migas yang aman, andal, dan ramah lingkungan sehingga dapat meningkatkan iklim investasi di sektor migas,” kata Arifin, Kamis (5/11).

Atlas Keselamatan Migas Vol. 3 merupakan lanjutan dari Atlas Keselamatan Migas Vol. 1 yang diterbitkan pada 2016 dan Atlas Keselamatan Migas Vol. 2 yang diterbitkan 2017.

Arifin berharap pelaksanaan kerja dengan mengutamakan upaya untuk menjaga keselamatan harus dievaluasi secara berkala dan terus diperbarui sesuai dengan kebutuhan yang ada, sehingga mampu mencapai nihil kecelakaan atau zero fatality accident.

Waluyo, Ketua Tim Independen Pengendalian Keselataman Migas, mengungkapkan buku atlas keselamatan memuat berbagai informasi berkaitan dengan keselamatan migas serta lesson learned atas kejadian-kejadian kecelakaan migas di Indonesia. “Hasil audit dan observasi kami menemukan benchmarking terdapat best practices industri migas yang bisa menjadi acuan bersama,” kata Waluyo.

Menurut Adhi Wibowo, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM, buku yang disusun Ditjen Migas dan Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas (TIPKM) tersebut merupakan suatu refleksi bahwa kecelakaan kerja mengintai kapan saja. Untuk itu yang diperlukan adalah pembenahan, peningkatan, serta kesiagaan dalam melaksanakan tanggung jawab keselamatan migas.

“Dari sisi kami selaku instansi pemerintah akan terus berupaya melaksanakan program-program pembinaan dan pengawasan yang efektif dan tentu mendukung segala upaya perusahaan menuju zero accident dan zero unplanned shutdown. Pada dasarnya kita ada di perahu yang sama. We are in the same boat,” kata Adhi.(RI)