JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatat kerugian hingga US$51,3 juta pada 2018, dibanding 2017 yang meraih laba bersih hingga US$127,09 juta. Selain karena peningkatan pos beban mulai dari beban penjualan, pendanaan hingga kerugian atas dilusi investasi dan bagian kerugian entitas asosiasi, Medco pada 2018 juga tidak lagi mencatat keuntungan atas pembelian diskon dan keuntungan dari kombinasi bisnis secara bertahap yang pada 2017 mencapai US$59,19 juta.

Laporan keuangan yang dirilis Senin (8/4) menyebutkan, pada 2018 Medco tercatat harus menanggung bagian kerugian PT Amman Mineral Nusa Tenggara sebesar US$66,74 juta karena memiliki saham sebesar 39,35% melalui entitas asosiasi, PT Amman Mineral Internasional. Serta melalui perusahaan ventura bersama, PT Amman Mineral Investama juga harus menangung bagian kerugian US$43,64 juta.

Disisi pendapatan, Medco meraih US$1,21 miliar dari penjualan migas, penjualan tenaga listrik dan jasa terkait serta pendapatan dari jasa. Raihan pendapatan 2018 naik 34,58% dibanding raihan tahun sebelumnya sebesar US$905,11 juta. Empat pelanggan yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar adalah Lukoil Asia Pacific Pte Ltd, PT PLN (Persero), Sembcorp Gas Pte Ltd dan PT Donggi Senoro LNG.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok dan biaya langsung lainnya naik dari US$489,6 juta menjadi US$586,07 juta pada 2018. Medco pun masih meraih kenaikan laba kotor sebesar US$632,17 juta, naik 47,57% dibanding perolehan 2017 sebesar US$415,5 juta.(AT)