JAKARTA – Mengulangi keberhasilan di tahun 2022, PT Patra Drilling Contractor (Pertamina PDC) kembali meraih Bintang 4 atau Gold di ajang WSO Indonesia Safety Culture Award (WISCA) 2023.

Faried Iskandar Dozyn, Direktur Utama Pertamina PDC menjelaskan, penghargaan yang dua tahun berturut-turut Pertamina PDC terima dari ajang WISCA bukanlah karena satu kebetulan ataupun keberuntungan. “Penghargaan ini dapat diraih karena pokok-pokok yang menjadi parameter penilaian WISCA sejalan dengan sistem manajemen HSSE Pertamina PDC,” ujar Faried dalam keterangannya (3/3).

Bagus Uji Widihartono, Manajer QHSSE PT PDC, menuturkan sistem manajemen HSSE Pertamina PDC saat ini mengimplementasikan SUPREME (Sustainability Pertamina Expectations for HSSE Management Excellence) Pertamina, yang salah satu programnya adalah penilaian budaya yang dilakukan setiap tahun secara independent dari Pertamina Persero. “Selain itu Pertamina PDC juga selalu menjalankan program-program HSSE berdasarkan Strategic Program dari Subholding Upstream dan Salam Lima Jari dari PT PDSI” ujar Bagus.

Di internal Pertamina PDC pun setiap tahunnya dilakukan audit ISO 45001 untuk memastikan bisnis dan operasi perusahaan patuh berpedoman ke pada prinsip-prinsip HSSE yang telah ditetapkan secara menyeluruh di korporasi.

Dua kali meraih Bintang 4 di ajang yang diinisiasi World Safety Organization (WSO) Indonesia ini, menurut Bagus, memberi arti yang besar bagi Pertamina PDC. Salah satunya, Pertamina PDC menjadi lebih dipercaya pengguna jasa terkait dengan kualitas program keselamatan perusahaan untuk mendukung pencapaian PDC Operation Excellence.

Target ke depan Pertamina PDC akan lebih meningkatkan lagi budaya keselamatan di internal perusahaan, utamanya dengan berpegang teguh kepada prinsip HSE Golden Rules dan CLSR Pertamina, mulai dari level pekerja hingga level terbawah untuk menuju budaya HSSE PDC yang Generatif

Seperti diketahui, WISCA memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang telah berbudaya K3, dengan beberapa parameter penilaian, yakni perusahaan telah menjalankan program budaya K3, mengukur level budaya K3, membangun komitmen manajemen dan pekerja, kemudian mengimplementasikan Sistem Manajemen K3.

Soehatman Ramli, Chairman WSO Indonesia, mengatakan program WISCA dan Komunitas Budaya bukanlah lomba atau audit, melainkan bentuk apresiasi bagi perusahaan yang sudah menjalankan budaya K3.

“Membangun budaya keselamatan atau safety culture ini merupakan pondasi dalam membangun K3 yang andal yang pada ujungnya diharapkan dapat menekan angka kecelakaan,” jelas Soehatman.