JAKARTA – Laba bersih PT Pertamina (Persero) 2019 diproyeksi turun menjadi US$1,5 miliar dibanding realisasi 2018 yang mencapai US$2,53 miliar. Hingga kuartal I, laba bersih Pertamina mencapai Rp677 juta.

Pahala N Mansury, Direktur Keuangan Pertamina, mengatakan Pertamina pada kuartal II tahun ini lebih banyak menemui tantangan dalam mengejar target kinerja keuangan.Pergerakan harga minyak dunia yang langsung berpengaruh terhadap Indonesia Crude Price (ICP) pada kuartal II tahun ini  berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pertamina.

 “Kayaknya tidak terlalu baik dibanding kuartal I, khususnya di April-Mei-Juni, karena harga ICP naik. Rata-rata kisaran di bawah US$60 per barel menjadi US$ 67-US$ 68 per barel,” ujar Pahala saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Kamis (27/6).

Bahkan lanjut dia peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi andalan Pertamina dalam menghimpun pundi-pundi pendapatan tidak akan berdampak signifikan.

“Karena dari sisi sensitivitas kami yang sangat berpengaruh terhadap kondisi profitabilitas kita adalah harga ICP-nya sendiri,” kata Pahala.(RI)