JAKARTA – Sepanjang kuartal I 2021 PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat  volume penjualan batu bara 4,1 juta ton atau US$284 juta, turun dibanding volume penjualan periode yang sama 2020 sebesar 5,8 juta ton. Meski volume penjualan batu bara turun, laba bersih Indo Tambangraya naik 191% dari US$14 juta pada kuartal I 2020 menjadi US$42 juta pada periode yang sama 2020. Kenaikan tersebut dipicu perolehan rata-rata harga batu bara pada kuartal I 2021 sebesar US$68,1 per ton, naik 29% secara kuartal atau 16% secara tahunan.

“Kenaikan harga jual rata-rata telah menghasilkan arus kas yang kuat,” ungkap Mulianto, Direktur Utama ITMG, Selasa (11/5).

Indo Tambangraya juga mencatat EBITDA sebesar US$86 juta pada kuartal I 2021, naik 48% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun laba bersih per saham dibukukan sebesar US$0,04. Margin laba kotor naik 12% dari kuartal pertama tahun lalu menjadi 30% pada periode tahun ini.

Dari target volume penjualan 20,7 – 22,9 juta ton untuk tahun ini, perseroan telah mendapatkan 67% kontrak penjualan. Sebanyak 27% harga jualnya telah ditetapkan, 39% lagi mengacu pada indeks harga batu bara sedangkan 2% lainnya belum ditentukan harga jualnya. Selebihnya 33% belum terjual.

Sepanjang kuartal I 2021 Indo Tambangraya telah menjual 4,1 juta ton batu bara yang diekspor ke Jepang (0,9 juta ton), China (0,8 juta ton), Bangladesh (0,4 juta ton), Thailand (0,4 juta ton), dan negara-negara lain di Asia Timur dan Tenggara. Sedangkan penjualan domestik adalah sebanyak 0,6 juta ton.

Sampai dengan akhir Maret 2021, total aktiva sebesar US$1.201 juta dengan total ekuitas US$884 juta. Indo Tambangraya juga memiliki posisi kas dan setara kas yang kuat sebesar US$276 juta dengan posisi pinjaman jangka panjang dari bank sebesar US$35,8 juta.

Mulianto menambahkan, target volume produksi tahun ini sebesar 17,7 – 19,9 juta ton dengan nisbah kupas 9,7 kali dan target volume penjualan sebesar 20,7 – 22,9 juta ton.

“Perseroan juga akan menciptakan nilai sepanjang rantai batu bara di antaranya mendapatkan batu bara pihak ketiga sebanyak 2,5 – 2,9 juta ton dan menambang 4,3 juta ton yang dilakukan oleh anak perusahaan sendiri,” kata Mulianto.(RA)