JAKARTA – PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membukukan laba bersih US$271,78 juta pada enam bulan pertama 2018, naik 123,72% dibanding periode yang sama 2017 sebesar US$121,47 juta. Kenaikan laba bersih terutama didorong peningkatan pendapatan hingga 97,85% menjadi US$837,09 juta pada semester I 2018 dibanding periode yang sama tahun lalu.

Laporan keuangan Bayan yang dirilis Senin (27/8), menyebutkan sebagian besar pendapatan berasal dari ekspor batu bara yang mencapai US$715,06 juta atau 85,42% dari total pendapatan. Tiga perusahaan yang banyak menyerap batu bara Bayan adalah TNB Fuel Service Sdn.Bhd, Noble Resources International Pte.Ltd dan Kowa Asia Pacific Pte.Ltd.

Pada enam bulan pertama 2018, Bayan telah memproduksi batu bara sebesar 14,8 juta ton. Bayan mendapat tambahan produksi  8,4 juta ton pada periode April-Juni 2018, naik 31,25% dibanding kuartal I 2018 yang tercatat 6,4 juta ton. Sepanjang 2018, Bayan menargetkan produksi batu bara 24-28 juta ton, naik dibanding realisasi produksi 2017 sebesar 21 juta ton. Peningkatan produksi terutama berasal dari konsesi Tabang.

Jenny Quantero, Direktur Bayan, sebelumnya mengatakan pertumbuhan produksi terutama berasal dari Tabang, yang saat ini konsesi dipegang PT Bara Tabang dan PT Fajar Sakti Prima. “Selain didorong mobilisasi peralatan tambahan oleh kontraktor disertai peningkatan kondisi cuaca, juga karena pembukaan area pertambangan low-strip di Bara Tabang,” ujar Jenny.

Selain Tabang, produksi batu bara Bayan juga berasal dari Gunungbayan Pratamacoal, Perkasa Inakerta, Teguh Sinar Abadi/Firman Ketaun Perkasa dan Wahana Baratama Mining.

Penjualan batu bara Bayan mendapat tambahan realisasi kuartal II 2018, sebesar 7,6 juta MT, total volume penjualan pada semester I 2018 sebesar 14,2 juta ton. Pada 2018, Bayan menargetkan volume penjualan sebesar 23 juta-27 juta ton, naik dibanding tahun lalu 20 juta ton.

Untuk pasar domestik, nilai penjualan batu bara Bayan mencapai US$111,13. Selain penjualan batu bara, Bayan juga mencatat pendapatan dari non-batu bara sebesar US$10,89 juta.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok Bayan juga naik 82,32% menjadi US$380,98 juta dibanding semester I 2017 sebesar US$208,96 juta. Dengan kenaikan pendapatan yang lebih besar dibanding beban pokok, Bayan membukukan laba kotor US$456,1 juta pada semester I 2018, naik lebih dari 100% dibanding periode yang sama tahun lalu US$214,11 juta. (AT)