BENGALURU – Harga emas naik di perdagangan Asia pada Selasa (15/2/2022) pagi, menuju tertinggi tiga bulan yang disentuh pada sesi sebelumnya. Hal ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat atas Ukraina mendorong investor untuk mundur dari aset berisiko dan memilih aset safe-haven emas.

Mengutip Reuters, harga emas spot menguat 0,1% menjadi diperdagangkan di US$1.871,52 per ounce pada pukul 00.52 GMT, setelah di sesi sebelumnya emas menandai level tertingginya sejak 16 November 2021 di US$1.873,91. Sementara emas berjangka AS terdongkrak 0,2%, menjadi diperdagangkan di US$1.873,40.

Pasar saham dunia turun pada Senin (14/2/2022), sementara harga minyak melonjak ke tertinggi tujuh tahun di tengah peringatan dari Amerika Serikat bahwa Rusia dapat segera menyerang Ukraina dan investor bergegas untuk membeli obligasi pemerintah safe-haven yang sebagian besar mereka hindari sepanjang tahun ini.

Emas biasanya dianggap sebagai lindung nilai terhadap konflik geopolitik, dan dengan meningkatnya ketegangan di sekitar Ukraina, emas spot telah ditutup lebih tinggi dalam sembilan dari 11 sesi sebelumnya.

Juga mendukung emas, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan melemah, mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.

Sementara itu, ekonomi Jepang rebound dalam tiga bulan terakhir 2021, karena penurunan kasus virus corona membantu menopang konsumsi, kendati kenaikan biaya bahan baku dan lonjakan infeksi varian Omicron baru mengaburkan prospek.

Pejabat Federal Reserve AS terus berdebat tentang seberapa agresif untuk memulai kenaikan suku bunga yang akan datang pada pertemuan mereka Maret, setelah tingkat inflasi semakin memanas. (RA)