JAKARTA – Pacific Medco Solar Energy Pte Ltd (PMSE), anak usaha dari PacificLight Renewables Pte Ltd, perusahaan energi terbarukan di Singapura di bawah First Pacific Company Limited dan Meralco PowerGen Corporation, Medco Power Global, anak perusahaan dari PT Medco Power Indonesia (Medco Power), produsen listrik independen bersama dengan Gallant Venture Ltd, perusahaan milik Grup Salim meraih Conditional Award oleh Energy Market Authority (EMA) untuk proyek listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 600 Megawatt (MW). Nantinya Singapura bakal mendapat pasokan energi terbarukan dengan harga yang kompetitif dan andal dari Pulau Bulan, Indonesia ke Singapura melalui kabel bawah laut bertegangan tinggi (Proyek PLTS Bulan).

Proyek ini akan memasang lebih dari 2.000MWp tenaga surya PV dan 500MW penyimpanan baterai dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2028. Proyek ini berperan penting dalam transisi energi Singapura untuk memenuhi total target impor sebesar 4GW pada tahun 2035, yang diperkirakan menyumbang sekitar 30% dari total pasokan listrik Singapura.

“PacificLight berkomitmen untuk memainkan peranan dalam memastikan Singapura memenuhi tujuan generasi terbarukan dan bangga menjadi bagian dari perjalanan transformatif ini, memimpin jalan menuju energi yang lebih bersih dan berketahanan untuk Singapura,” ujar Yu Tat Ming, Direktur Energi Terbarukan PacificLight dalam keterangannya (8/9).

Sementara itu, Eka Satria, CEO Medco Power, mengatakan, Proyek Tenaga Surya Bulan melintas batas negara dengan menyediakan energi terbarukan jangka panjang dan andal bagi Singapura. “Sekaligus mendorong pengembangan sektor energi terbarukan di Indonesia melalui investasi oleh internasional solar PV dan manufaktur BESS,” ujar Eka.

Gianto Gunara, Direktur Eksekutif dan Chief Operating Officer Gallant Venture, menekankan proyek Tenaga Surya Bulan merupakan perwujudan titik temu antara energi terbarukan, kemitraan lintas batas, dan investasi berkelanjutan.

“Proyek ini menjadi model kerja sama antara Indonesia dan Singapura, yang menghasilkan peluang investasi berharga dan mendorong kedua negara menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera,” ujar Gianto.

Pada bulan Oktober 2021, EMA memberikan izin prinsip impor kepada konsorsium untuk Pilot Project 100MW. Conditional Award 600MW yang diberikan ini mencakup kapasitas pada Pilot Project 100MW.

Menindaklanjuti persetujuan yang telah diberikan oleh pihak berwenang Indonesia, konsorsium akan melakukan survey kelautan untuk kabel listrik bawah laut bertegangan tinggi sebagai bagian dari tahap berikutnya dalam pengembangan proyek tersebut. PMSE juga akan terus bekerja sama dengan Original Equipment Produsen (OEM) untuk memfasilitasi pengembangan pabrik fotovoltaik dan manufaktur pembangkit BESS di Indonesia. (RI)