JAKARTA – Korea National Oil Corporation (KNOC) menyatakan minatnya untuk berinvestasi di sektor hulu migas Indonesia melalui kerja sama bisnis dengan PT Pertamina (Persero).

Disela The 12 Indonesia-Korea Energy Forum (IKEF), perusahaan negara korea selatan tersebut membuka peluang untuk melakukan joint study dalam rangka mencari potensi cadangan migas di tanah air.

“Di sisi kerja sama bisnis, Pertamina dan KNOC menggali potensi kemitraan untuk pengelolaan lapangan migas baik di Indonesia maupun di luar negeri.  Pihak KNOC juga menyatakan minatnya untuk melakukan joint study di Indonesia,” kata Tutuka Ariadji, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang juga sebagai ketua delegasi Indonesia dilansir dari laman resmi Ditjen Migas, Rabu (3/11)

Pertamina memang telah menegaskan komitmennya untuk mencari cadangan migas baru untuk menggantikan lapangan-lapangan eksisting yang ada sekarang.

Medy Kurniawan, Direktur Eksplorasi PHE, sebelumnya pernah mengungkapkan ada dua area yang diajukan untuk dilakukan joint study merupakan hasil dari kegiatan eksplorasi survei 2D open area Komitmen Kerja Pasti (KKP) Jambi Merang. “Untuk hasil KKP Jambi Merang JSA berada di area North Bali dan Sulawesi,” kata Medy kepada Dunia Energi, Rabu (15/9).

Sementara satu area lainnya diluar dari hasil KKP Jambi Merang dan Pertamina juga akan menggandeng Petronas sebagai mitra. “Sedangkan JSA untuk Selat Malaka bersama Petronas diuar hasil KKP Jambi Merang,” ungkap Medy.

Menurut Medy, salah satu JSA telah diajukan dan disetujui oleh pemerintah. Kini Pertamina tengah memfinalisasi dua JSA lainnya. “Kalau tidak salah JSA yang sudah mendapat persetujuan dari pemerintah JSA di North Bali, sedangkan lainnya JSA nya masih diproses di internal Pertamina dan mitra,” ungkap Medy.

Medy menjelaskan dalam JSA ini akan dilakukan studi terlebih dahulu, jika hasil studi ini menunjukan hasil positif baru akan diajukan sebagai WK baru bagi Pertamina dan mitra ke pemerintah. “Estimasi studi akan berlangsung 6 – 8 bulan,” ungkap Medy.