JAKARTA – Pemerintah bakal memperketat pengelolaan mineral kritis yang ternyata ikut terkandung dalam berbagai komiditas mineral yang biasa diekspor. Saat ini mineral kritis makin dibutuhkan untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan ke depan pemerintah sudah memproyeksi kebutuhan tinggi akan mineral yang dibutuhkan untuk mendukung transisi energi.

“Ini kan kemudian yang jumlahnya juga terbatas. Selama ini di banyak negara-negara maju mineral mineral yang sangat jarang itu sangat banyak dimanfaatkan kita nggak tahu yang kita ekspor ada apa didalamnya nah itu kita perlu eksplorasi lebih dalam lagi, lakukan analisa gunanya utk apa? ternyata banyak sekali,”kata Arifin ditemui di Kementerian ESDM, Senin (2/10).

Kementerian ESDM saat ini tengah menyusun klasifikasi jenis mineral mana saja yang akan menjadi prioritas termasuk diatur mekanisme agar tidak kecolongan dengan banyaknya jenis mineral yang diekspor. “Kita sedang menyusun klasfikasinya,”ujar Arifin.

Dia pun menunjuk Irwandy Arif, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu bara untuk memimpin “perbururan” mineral kritis.

“Dalam waktu dekat akan nanti pak irwandy saya tugaskan. Dia akan jawab lah untuk bisa menyusun bicara dengan stakholder,” jelas Arifin. (RI)