JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bertekad untuk menggenjot ketersediaan infrastruktur pendukung kendaraan listrik, salah satunya melalui Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Rencananya hingga 2025 akan ada 10 ribu unit SPBKLU yang tersebar di seluruh Indonesia.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, mengatakan untuk bisa mengejar target penyediaan SPBKLU sesuai dengan roadmap dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama berbagai pihak tidak hanya mengandalkan PLN sebagai sumber pasokan listriknya. Dalam implementasi penyediaan SPBKLU teknologi sangat penting, untuk itu setiap kolaborasi yang ada harus bisa menyediakan teknologi mutakhir untuk baterai kendaraan listrik.

“Melalui SPBKLU, pengisian ulang baterai dapat dilakukan dengan lebih cepat karena dukungan teknologi,” ujar Arifin, Selasa (3/11).

Sejauh ini SPBKLU sudah ada di sembilan lokasi. Tiga unit SPBKLU yang baru saja diresmikan oleh Arifin dibangun dan dioperasikan oleh badan usaha swasta yang bekerja sama dengan PT PLN (Persero). Untuk tiga SPBKLU terbaru, PLN bekerja sama dengan tiga badan usaha yakni Ezyfast, OYIKA serta Grab Indonesia sebagai layanan taxi daring yang paling gencar kampanye kendaraan listrik.

Nicomedus Suheri, Founder Ezyfast, salah satu badan usaha baterai listrik, mengatakan skema penukaran baterai kendaraan listrik akan sama seperti penukaran air minum galon.

“Prosesnya paling gampang. Prinsip penukaran baterai seperti prinsip penukaran galon. Kita menukar galon yang kosong dengan yang sudah diisi. Untuk pengisian, biarkan mesin yang melakukannya,” kata Nicodemus.

Sementara itu OYIKA adalah badan usaha yang melakukan perakitan baterai pintar yang berkemampuan Internet of Things (IoT). OYIKA bekerja sama dengan beberapa produsen sepeda motor listrik buatan Indonesia dengan memodifikasi kendaraan bermotor menjadi sepeda motor listrik pintar melalui penggabungan baterai pintar portabel OYIKA, jaringan stasiun pengisian daya SPBKLU, dan aplikasi smartphone.

Larry Lim, Direktur Utama OYIKA, menyambut positif niatan pemerintah untuk percepatan kendaraan listrik. “Saat ini ada 11 SPBKLU yang disebarkan di Jakarta untuk uji coba tahap awal. Kami berencana untuk memasang 1.000 SPBKLU di Jakarta pada 2021,” kata Larry.

Ridzki Kramadibrata, Presiden Grab Indonesia, mengatakan Grab siap menyukseskan program pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan berbasis listrik.

Secara keseluruhan, ekosistem Kendaraan Berbasis Listrik (KBL) Grab di Indonesia kini tersedia lebih dari 5.000 armada, baik berupa motor dua roda, e-scooter maupun empat roda, untuk mendukung visi pemerintah mengurangi emisi karbon sebesar 29% pada 2030. Untuk itu, Grab bekerj asama dengan Kymco melakukan pilot project untuk menyediakan armada kendaraan berbasis listrik dan fasilitas pendukung penukaran baterai yang juga didukung oleh PLN di kantor UP3 Cikokol.

“Kami terbuka untuk berkolaborasi dengan semua pelaku industri, terutama yang akan menciptakan nilai tambah untuk perokonomian nasional,” kata Ridzki.

Sesuai Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2020 SPKLU disediakan oleh badan usaha SPKLU pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) terintegrasi atau penjualan yang memiliki wilayah usaha untuk melakukan penjualan tenaga listrik di SPKLU. Sedangkan SPBKLU disediakan oleh badan usaha SPBKLU yang memiliki izin usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, namun tidak memerlukan IUPTL.

Namun, sesuai Pasal 19 aturan tersebut, untuk pertama kali penyediaan pengisian listrik untuk kendaraan listrik dilaksanakan melalui penugasan kepada PLN. Kemudian, dalam melaksanakan penugasan tersebut, PLN dapat bekerja sama dengan BUMN dan/atau badan usaha lainnya. Nantinya, pembiayaan yang timbul dalam penyediaan fasilias pengisian listrik ini dapat diperhitungkan dalam biaya pokok penyediaan listrik atau penyertaan modal negara. (RI)