JAKARTA – PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) akan fokus mengembangkan dua aset potensial, yakni tambang Bakan yang sudah sejak 2013 berproduksi. Serta tambang Doup yang sedang dalam fase konstruksi dan ditargetkan mulai berproduksi pada kuartal IV 2022.

Untuk tambang Bakan yang dikelola PT J Resources Bolaang Mongodow (PT JRBM) saat ini menjadi penyumbang terbesar produksi emas perseroan.  Saat ini cadangan emas di tambang Bakan sebesar 611 koz sementara sumber dayanya mencapai 1,036 koz.

Dengan cadangan yang demikian umur tambang Bakan masih lima sampai enam tahun. Namun dari kegiatan eksplorasi di area konsesi PT JRBM yang masih terus dilakukan, perusahan menargetkan  tambahan cadangan hingga 1 sampai 1,7 koz.

Adi Maryono, Direktur J Resources, mengatakan Tambang Bakan agak special. Sejak mulai produksi di tahun 2013, cadangan dan sumber dayanya terbilang kecil. Cadangan awal hanya 300 koz.

“Tetapi sampai sekarang cadangannya masih di situ terus. Ini karena keberhasilan perusahaan dalam melakukan kegiatan eksplorasi sehingga penemuan cadangan baru bisa menggantikan cadangan yang sudah ditambang,” kata Adi usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (6/12).

Adi menegaskan bahwa tidak banyak perusahaan tambang yang punya komitmen pada kegiatan eksplorasi seperti J Resources.

“Dari kegiatan eksplorasi yang saat ini sedang gencar dilakukan, Perusahaan menargetkan tambangan cadangan hingga 1 sampai 1,7 juta koz sehingga umur tambang Bakan akan bertambang 10 tahun lagi,” kata Adi.

Saat ini kegiatan produksi berpusat pada Main Ridge Pit dan Camp Site Pit. Pada 2022 bakal ada tambahan produksi dari Pit Tapagale. Pada 2023 ditargetkan akan ada tambahan produksi dari Jalina Pit, Gunung Botak Pit dan North Mine Main Ridge Pit.

Selain tambang Bakan, J Resources juga sedang mengembangkan tambang Doup. Lokasinya tidak jauh dari tambang Bakan dan merupakan salah satu aset penting perusahaan.

Tambang Doup yang dikelola PT Arafura Surya Alam (ASA) saat ini sedang dalam fase konstruksi. Ditargetkan pada kuartal IV 2022 sudah berproduksi.

Prospek Menjanjikan

Edi Permadi, Direktur Utama J Resources, mengatakan untuk 2022 J Resources lebih optimis dengan prospek yang dimiliki oleh tambang Bakan yang dari sisi cadangan masih menjanjikan untuk beberapa tahun ke depan. Kemudian juga tambang Doup yang ditargetkan mulai berproduksi pada kuartal  IV  tahun 2022.

“Kami sudah teruji membangun tambang greenfield seperti di Bakan dan Seruyung. Jadi kami optimistis ke depan memiliki prospek yang lebih menjanjikan,” kata Edi.

Namun Edi berharap pandemi covid-19 dengan varian baru tidak sampai masuk ke Indonesia dan dapat mengganggu kegiatan operasi produksi. “Kita berdoa semoga Covid-19 dengan varian baru tidak masuk ke Indonesia sehingga kegiatan operasi produksi tidak terganggu,” kata Edi.

Edi mengakui pada 2021 J Resources menghadapi beberapa kendala operasi. Mulai dari kebijakan movement control order (MCO) yang diterapkan Pemerintah Malaysia yang menyebabkan tambang Penjom milik perusahaan sempat berhenti produksi.

Di Indonesia, pada Agustus 2021, J Resources memutuskan untuk menghentikan kegiatan produksi selama dua minggu di tambang Bakan. Ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran covid-19.

“Saat ini kondisi tambang Bakan sudah mulai membaik sejak akhir November 2021 dan diharapkan tren perbaikan terus terjaga sehingga produksi di semester I tahun 2022 dapat kembali normal,” kata Edi.(AT)