Pekerja PGE Area Kamojang mengontrol aktivitas operasi pembangkit listrik panas bumi. Tahun ini, PGE Area Kamojang memproyeksikan penurunan pendapatan dibandingkan 2018 karena ada perawatan unit pembangkit. (foto: dokumentasi Dunia-Energi)

 

JAKARTA-PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor panas bumi, memproyeksikan dapat membukukan pendapatan melalui PGE Area Kamojang di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sebesar US$ 117 juta atau sekitar Rp1,6 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS) sepanjang 2019.

Wawan Darmawan, General Manager PGE Area Kamojang, mengatakan untuk mencapai target tersebut, PGE Area Kamojang menyiapkan tiga strategi, yaitu memastikan kecukupan cadangan uap di kepala sumur, salah satunya dengan pengelolaan reservoar yang baik. Di luar itu, PGE Area Kamojang memastikan semua fasilitas produksi dalam kondisi siap pakai.

“Kami juga berupaya untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang baik dengan pelanggan, yaitu PT Indonesia Power dan PT PLN (Persero), termasuk dengan pemangku kepentingan lainnya,” ujar Wawan saat dihubungi Dunia-Energi, Rabu (27/2).

Wawan mengatakan, target pendapatan tahun ini lebih rendah dibandingkan pencapaian tahun lalu. Maklum, PGE Area Kamojang tahun ini mesti melakukan perawatan (maintenance) pada unit pembangkitan yang mereka kelola. Pada 2018, PGE Area Kamojang memproduksi listrik dari panas bumi sebesar 1.871 Gigawatthour (GWh) dan tahun ini turun jadi 1.507 GWh.

“Kami saat ini memiliki lima unit PLTP dengan total kapasitas terpasang 235 megawatt,” ujarnya.

Menurut Wawan, kontribusi PGE Area Kamojang terhadap pendapatan induk usaha tidak kurang dari 40% sepanjang 2018. Belum diketahui berapa total pendapatan dan laba bersih PGE sepanjang 2018. Hanya saja, Ali Mundakir, Direktur Utama PGE, pada kesempatan workshop dengan media di kantor pusat Pertamina, Januari 2019, pernah menyatakan bahwa dari sisi laba bersih perusahaan pada 2018 mencatatkan kenaikan 12% dibandingkan 2017.

Berdasarkan catatan Dunia-Energi, pada 2017 PGE membukukan laba bersih US$95 juta. Bila tahun lalu laba bersih nak 12%, total net profit PGE sebesar US$ 106,4 juta atau sekitar Rp1,49 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS).

Manajemen PGE memproyeksikan tahun ini dapat memproduksi listrik naik sebesar 9% menjadi 4.551 GWh dibandingkan realisasi tahun lalu 4.181 GWh.
Komitmen PGE dalam mengembangkan energi bersih panas bumi dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di samping mandat untuk memberikan keuntungan yang terbaik bagi Pertamina.

Komitmen PGE dalam menjaga lingkungan dan pemberdayaan masyarakat membawa PGE meraih PROPER Emas 8 kali berturut-turut melalui PGE Unit Kamojang sejak 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Delapan PROPER Emas di antaranya diraih PGE Area Kamojang di bawah kepemimpinan GM Wawan Darmawan. (DR)