JAKARTA – Target penambahan kapasitas produksi alumunium PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) ternyata menemui tantangan cukup terjal, yakni ketersediaan energi. Adanya penambahan kapasitas produksi tentu membutuhkan energi listrik dalam jumlah yang tidak sedikit.

Mahyaruddin Ende, Sekretaris Perusahaan Inalum mengungkapkan saat ini kapasitas produksi Inalum sebesar 250 ribu ton per tahun. Untuk jangka pendek manajemen menargetkan kapasitas produksi bisa meningkat sekitar 50 ribu ton per tahun. Saat ini manajemen tengah mencari jalan keluar terkait pasokan energi yang cukup besar.

“Energinya ini butuhnya besar, sekarang sedang dikaji, termasuk pembahasan dengan PLN,” kata Mahyarudddin di Jakarta, Selasa Rabu (2/8).

Saat ini pasokan energi pabrik alumunium Inalum dipasok dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berasal dari Sungai Asahan. Sayangnya kamampuan PLTA eksisting belum mampu memenuhi kebutuhan listrik jika kapasitas produksi ditingkatkan.

Penambahan kapasitas produksi Inalum sendiri merupakan bagian dari rencana jangka panjang perusahaan untuk bisa memasok kebutuhan alumunium di dalam negeri yang mencapai jutaan ton, sementara kemampuan Inalum hanya sekitar 250 ribu ton per tahun.

Inalum sendiri saat ini sedang persiapan untuk melantai bursa atau Initial Public Offering (IPO). mengelola komoditas aluminium dengan diversifikasi produk: Ingot, Alloy dan Billet.