JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), subholding gas PT Pertamina (Persero) mengklaim telah merealisasikan pembangunan jargas rumah tangga dengan dana APBN 2020 di 23 kabupaten dan kota hingga September 2020 mencapai 73,8% dibanding rencana progress awal sebesar 67,4%.

“Pembangunan jargas rumah tangga pemerintah tetap berjalan dengan SOP ketat dan mencapai jadwal yang ditargetkan. Progress realisasinya saat ini telah mencapai sekitar 94.400 SR. Kami bersyukur realisasi ini melebihi target actual penyelesaian yang ditentukan,” kata Redy Ferryanto, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Rabu (16/9).

Redy mengatakan ada beberapa titik pembangunan jargas yang menunjukkan perkembangan positif dengan pencapaian target lebih dari 80%, seperti wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Kota Palembang, Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Serang, Kota Semarang dan Kota Blora.

Menurut Redy, pembangunan jargas pemerintah dengan dana sekitar Rp1,3 triliun telah dilaksanakan di 24 kabupaten dan kota yang dibagi dalam 10 paket.

Paket jargas yang telah terbangun mencakup : Kota Langsa, Kab. Aceh Tamiang dan Kab. Deli Serdang sebanyak 16.709 SR.

Jargas Kab. Ogan Ilir dan Kota Palembang sebanyak 13.358 SR. Jargas Kab. Ogan Komering Ulu dan Kab. Muara Enim sebanyak 13.044 SR. Jargas Kab Musirawas dan Kab. Musi Banyuasin sebanyak 12.189 SR. Jargas Kota Dumai dan Kota Pekanbaru sebanyak 9.981 SR. Jargas Kota Jambi, Kab. Muaro Jambi, dan Kab Sarolangun sebanyak 12.932 SR.

Jargas Kota Bandar Lampung dan Kab Serang sebanyak 13.114 SR. Di Jawa Tengah, dibangun Jargas Kota Semarang dan Kab Blora sebanyak 10.725 SR.

Pembangunan jargas juga dialokasikan di wilayah-wilayah baru di Kalimantan Timur, yakni Jargas Kab. Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda sebanyak 9.003 SR. Jargas Kota Balikpapan, Kab. Penajem Paser Utara, dan Kota Tarakan sebanyak 16.809 SR.

PGN mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk membangun jaringan gas rumah tangga (jargas) dengan dana APBN 2020 sebanyak 127.864 SR. Jumlah ini adalah jumlah setelah anggaran yang disesuaikan, karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah, dari semula 266.070 SR terbagi menjadi 127.864 SR pada tahun 2020, dan 138.206 SRT
dibangun pada tahun 2021.

Kini PGN telah melayani sekitar lebih dari 400.000 pelanggan rumah tangga aktif di 17 Propinsi di Indonesia, dengan alokasi gas sekitar 6,7 BBTUD.

Redy mengatakan PGN terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar pembangunan jargas dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Sedangkan terkait dengan kendala yang dialami sebagai dampak Covid-19, PGN berkoordinasi dengan Pertamina Group, Ditjen Migas, dan BNPB untuk mendapatkan rekomenasi dan dukungan dalam hal distribusi material dan pelaksanaan proyek. Koordinasi internal PGN dan Pertamina Grup juga dilakukan, terkait dengan penggunaan material stock pada proyek APBN.

“Kami berharap, pembangunan jargas pemerintah tahun ini dapat terealisasikan sesuai dengan target. Mengingat program jargas pemerintah penting untuk mengurangi tingginya proporsi energi impor dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sektor masyarakat dan UMKM,” kata Redy.(RI)