JAKARTA – PT PLN Unit Distribusi Jaya Raya (Disjaya) mencatat pertumbuhan konsumsi listrik hingga April 2019 sebesar 4,3% dibanding tahun lalu. Realisasi tersebut  dibawah perkiraan awal sekitar 6%. M, Ikhsan Asaad, General Manager PLN Disjaya, mengatakan melesetnya perkiraan pertumbuhan listrik di area Disjaya disebabkan adanya beberapa hari libur sepanjang April. Jika dihitung per bulan rata-rata konsumsi listrik sebesar 3,4 Terra Watt Hour (TWh), bahkan pertumbuhan konsumsi listrik di April hanya 1%.

“Turun, April hanya 1% secara akumulasi dari Januari 4,3% konsumsi terhadap tahun lalu. Satu bulan rata-rata 3,4 TWh. Sebenarnya bisa tumbuh lebih besar kalau April tidak banyak libur,” kata Ikhsan di Jakarta, Jumat malam (24/5).

Jika ditambah pada Mei 2019, penurunan konsumsi listrik diperkirakan masih akan terjadi. Apalagi dengan adanya kericuhan yang terjadi di Jakarta pada 21-22 Mei lalu.

Menurut Ikhsan,  banyak konsumen utama Disjaya di sekitar kantor Bawaslu tidak beroperasi pada dua hari itu, padahal perkantoran di sana konsumsinya cukup tinggi. “Pada Mei satu hari kami tidak jualan karena banyak tutup rata-rata 30% per hari (turun penjualan listrik) dari tanggal 21-22 tanggal 23 mulai ramai,” kata Ikhsan.

PLN Disjaya akan mengejar penurunan penjualan pada periode berikutnya, dengan membuat program penambahan daya, diskon tarif penggunaan listrik diluar beban puncak oleh pelanggan industri, penyambungan pelanggan baru dan penyediaan pasokan listrik untuk pagelaran acara.

“Kami perbanyak marketing pelanggan baru, penambah listrik premium. Kami penambahannya 18 ribu pelanggan per bulan. Penambahan rata-rata di pinggiran. Proyek-proyek kami gunakan power bank, konser-konser, acara-acara, seperti PRJ itu saja yang buat nambah, kalau pelanggan baru kecil kecil,” kata Ikhsan.(RI)