CHICAGO– Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Senin atau Selasa (2/4) pagi WIB karena logam mulia terus berada di bawah tekanan kenaikan indeks-indeks saham AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, turun US$4,30 atau 0,33% menjadi US$1.294,20 per ounce.

Saham-saham AS berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin (1/4), dengan Dow naik 1,27% menjadi 26.258,42 poin, S&P 500 naik 1,16% menjadi 2.867,19 poin dan Nasdaq naik 1,29% menjadi 7.828,91 poin.

Ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya turun karena investor tidak perlu mencari aset-aset safe haven seperti emas.

Konsultan Metls Focus menyebutkan dalam laporan Gold Focus 2019 seperti dikutip Reuters, penurunan harga emas lebih lanjut tertahan oleh laporan konsultan Metals Focus pada Senin (1/4) yang memprediksi permintaan emas global tahun ini akan naik ke tingkat tertinggi dalam empat tahun karena konsumsi yang lebih tinggi oleh perhiasan mengimbangi penurunan pembelian oleh bank-bank sentral. Dunia akan mengonsumsi 4.370 ton emas tahun ini, terbesar sejak 2015 dan naik sedikit dari 4.364 ton pada 2018

Metals Focus memperkirakan harga emas akan mencapai rata-rata US$1.310 per ounce tahun ini, naik dari US$1.268 pada 2018 dan tertinggi sejak 2013.

Emas saat ini diperdagangkan di sekitar US$1.300 per ounce. Konsumsi emas untuk perhiasan akan naik tiga persen tahun ini menjadi 2.351 ton, didorong oleh kenaikan 7% India dan 3% di China – dua pasar terbesar – yang akan menandingi permintaan yang lebih rendah di Timur Tengah.

Sementara itu, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun US$1,10 sen atau 0,07% menjadi ditutup pada US$15.099 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$1,20 atau 0,14%, menjadi US$855,30 per ounce. (RA)