JAKARTA – Ekspansi bisnis hulu minyak dan gas PT Pertamina (Persero) ke luar negeri makin terbuka seiring kerja sama dengan Petronas, Malaysia. Dharmawan H Samsu, Direktur Hulu Pertamina, mengatakan kesepakatan kerja sama yang baru saja ditandatangani Pertamina dan Petronas membuka peluang Pertamina untuk meningkatkan ekspansinya di aset luar negeri, baik yang dikelola Pertamina maupun yang dikelola Petronas.

“Jajaki kemungkinan kerja sama. Wacana besar sih di Timur Tengah,” kata Dharmawan saat ditemui di Jakarta, Kamis (28/2).

Selain akan menjajaki kerja sama operasi di aset Pertamina ataupun Petronas yang ada di wilayah Timur Tengah, Pertamina juga mempertimbangkan untuk meningkatkan hak partisipasi (Participating Interest/PI) di beberapa blok migas milik Petronas dan sudah ada hak partisipasi Pertamina di sana.  Pertamina juga memiliki PI di beberapa lapangan migas di Malaysia, diantaranya Lapangan Kikeh, Kimanis dan Kidurong.

Selain itu, ada beberapa aset yang dikelola PT Pertamina Internasional EP diantaranya, tiga blok produksi yakni Blok SK309 dengan penguasaan PI 25,5%, Blok SK311 – PI 25,5%, dan Blok K – PI 24%. Serta dua blok eksplorasi, yakni Blok SK314A – PI 25,5% dan Blok P dengan penguasaan PI 18%.

Pertamina juga memiliki PI di blok eksplorasi dan pengembangan, yakni Blok H dengan PI 24%. Serta ada dua lapangan unitisasi, yakni Blok K, termasuk Lapangan Siakap North – Petai dengan PI 9,6% dan Lapangan Gumusut – Kakap dengan PI sebesar 4,2%. “Lapangan lain ada beberapa share, kami non-operator, PI saja semua. Masih ada kemungkinan farm in lagi, kan bisa ada kemungkinan itu,” ungkap Dharmawan.

Dia menambahkan pembicaraan yang terjalin dengan Petronas masih tahap awal. Namun, akan ada pembahasan lebih lanjut secara detail untuk kelanjutan kerja sama tersebut.  Peluang untuk melakukan ekspansi dengan menggandeng Petronas adalah upaya Pertamina untuk bisa bersaing di bisnis migas internasional. “Karena katanya mau jadi global player,” tukas Dharmawan.

Heru Setiawan, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko, mengatakan peluang kerja sama operasi dengan Petronas terbuka luas, apalagi kedua perusahaan juga memiliki aset di sana. Sebenarnya aset Pertamina tidak hanya ada di Timur Tengah, namun juga di wilayah Afrika, seperti Gabon, Aljazair, Namibia, Nigeria, hingga Tanzania yang merupakan bagian dari Maurel & Prom (M&P) yang juga telah dimiliki sebagian hak partisipasinya oleh Pertamina.
Upstream, aset kami di Gabon misalnya. Malaysia kan juga punya, joint operation juga. Sharing bareng infrastrukturnya,” tandas Heru.(RI)