JAKARTA – Sejalan dengan strategi pengembangan usaha di sektor energi ramah lingkungan, PT Energia Prima Nusantara (EPN) berkomitmen dalam menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Kali ini, EPN secara konsisten memperluas kerja sama dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap atau panel surya bersama dengan PT AT Indonesia (ATI), yang merupakan anak usaha PT Astra Otoparts Tbk. Peresmian kerja sama ini dilakukan secara simbolis oleh Achmad Rizal Roesindrawan, Direktur Pengembangan Bisnis EPN dan Isao Hida, Presiden Direktur ATI berlokasi di ATI pada tanggal (14/12/2023).

Dalam proyek ini, EPN dan ATI melakukan pemasangan PLTS dengan total kapasitas sebesar 3 Mega Watt peak (MWp), sehingga dapat menghasilkan 3,4 juta kWh listrik dan akan menyumbang pengurangan emisi sampai 2.972 ton CO2 per tahun. Dalam hal ini, EPN akan terus berupaya secara konsisten melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dan fokus terhadap pengembangan solusi energi yang ramah lingkungan.

Direktur Pengembangan Bisnis EPN Achmad Rizal Roesindrawan mengungkapkan bahwa kerja sama di bidang PLTS ini merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan. Solar panel menjadi solusi yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat Indonesia, dimana secara bersamaan memberikan dampak baik untuk menjaga lingkungan. EPN juga berkomitmen untuk mendukung percepatan pengembangan energi terbarukan, serta berperan aktif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia.

“Komitmen EPN terhadap pengembangan energi listrik ramah lingkungan merupakan langkah nyata dalam mendukung upaya global untuk mengurangi jejak karbon dan mengadposi sumber daya yang berkelanjutan. EPN akan senantiasa berfokus terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan dengan mengajak para stakeholder untuk mengimplementasikan energi bersih dengan memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi, sosial, dan tata kelola yang baik,” ujar Achmad Rizal Roesindrawan.

PT Energia Prima Nusantara (EPN) berdiri pada tahun 2014, merupakan anak usaha PT United Tractors Tbk (UT) yang beroperasi dalam lini bisnis Astra Heavy Equipment Mining Construction & Energy (AHEMCE). Sejak tahun 2018 EPN telah berfokus pada pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Saat ini EPN telah memiliki portofolio bisnis energi hijau berupa distribusi dan instalasi rooftop solar photovoltaic, pembangkit listrik minihidro, dan akan terus mengembangkan sektor energi terbarukan lainnya.

EPN mengakselerasi perkembangan unit bisnisnya dengan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap (rooftop solar photovoltaic) pada Grup Astra dan Grup UT dimana terdapat pipeline sebesar 89 MWp yang akan diimplementasikan hingga tahun 2025. Melalui anak perusahaannya, PT Bina Pertiwi Energi, EPN sedang mengerjakan proyek pembangunan PLTMH Besai Kemu di Lampung dengan kapasitas 7 MW yang ditargetkan beroperasi pada kuartal ke-empat tahun 2023. Selain itu, EPN melalui PT Arkora Hydro Tbk (entitas dengan kepemilikan sebesar 31,49%) secara aktif melakukan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di berbagai daerah, termasuk PLTMH Cikopo di Garut dengan kapasitas 7,4 MW dan PLTMH Tomasa di Sulawesi Tengah dengan kapasitas 10 MW. Saat ini Arkora juga sedang membangun dua PLTMH lainnya, yaitu PLTMH Koro Yaentu berkapasitas 10 MW dan PLTMH Kukusan berkapasitas 5,4 MW yang masing-masing diharapkan akan beroperasi pada tahun 2024 dan 2025.(RA)