TOKYO– Harga minyak global naik tipis di perdagangan Asia pada Jumat (7/2) pagi. Hal ini dipicu oleh sikap Rusia yang mendukung rekomendasi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu untuk memperdalam pemangkasan produksi di tengah menurunnya permintaan minyak mentah karena China memerangi epidemi virus corona yang telah memukul pasar global.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik US$32 sen atau 0,6% menjadi diperdagangkan di US$55,25 per barel pada pagi tadi, setelah jatuh 0,6 persen pada Kamis (6/2).

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik US$26 sen atau 0,5%, menjadi diperdagangkan pada US$51,21 per barel, setelah naik 0,4% sesi sebelumnya.

Sebuah panel yang menasihati OPEC dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, yang dikenal sebagai kelompok OPEC+, menyarankan untuk sementara mengurangi produksi sebesar 600.000 barel per hari (bph), tiga sumber mengatakan kepada Reuters pada Kamis (6/2).

“Kami mendukung gagasan ini,” kata Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, ketika ditanya tentang proposal tersebut pada konferensi pers di Mexico City di kemudian hari.

Harga minyak telah turun lebih dari seperlima sejak wabah virus di kota Wuhan di China.

Presiden China Xi Jinping menyatakan “perang rakyat” pada epidemi itu saat Provinsi Hubei China, tempat Wuhan berada, melaporkan 69 kematian baru, menjadikan total di negara itu lebih dari 600.

Anlis RBC Capital Markets dalam catatannya menyatakan, dampak virus corona pada pasar minyak sebagian besar tetap merupakan kisah permintaan China dengan melemahnya permintaan bahan bakar jet dan pemangkasan pertumbuhan ekonomi. Namun, untuk saat ini, penghancuran permintaan di luar China sangat kecil. (RA)