JAKARTA – Membahas isu-isu komersial dan strategis yang diharapkan dapat mempercepat transisi ke sistem tenaga listrik yang lebih bersih dan berkelanjutan, Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) menggelar acara Silaturahmi dan Grand Launching Hari Listrik Nasional ke-78 – Enlit Asia 2023,(31/5). Silaturahmi MKI merupakan acara tahunan yang dilakukan untuk meningkatkan sinergi dengan para anggotanya. Dalam acara yang mengangkat tema “Kesiapan Sektor Ketenagalistrikan Indonesia dalam Pencapaian Target NDC 2030 Melalui Pengembangan Energi Renewable Energy”, MKI juga meresmikan Peluncuran Hari Listrik Nasional ke-78 sekaligus mengumumkan acara yang diselenggarakan berkolaborasi dengan Enlit Asia 2023 yang akan dilaksanakan tanggal 14 – 16 November 2023.

Peresmian dilakukan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu, Ketua Umum MKI Evy Haryadi, serta Ketua Umum Hari Listrik Nasional ke-78 Arsyadany G Akmalaputri.

Evolusi sistem tenaga tradisional, integrasi teknologi bersih generasi berikutnya dan kerangka kerja serta pembiayaan yang mendukung transisi ini, akan menjadi fokus pembahasan.

Indonesia telah mengajukan proposal baru terkait Nationally Determined Contribution (NDC), yang diajukan kepada PBB, mengurangi emisi karbon hingga 32% atau setara 912 juta ton CO2 pada 2030. Target ini naik dari angka sebelumnya sebesar 29%.

Dalam sambutannya Jisman Hutajulu menyampaikan tantangan dibidang ketenagalistrikan sangat besar. Saat ini Indonesia masih menggunakan 67% kebutuhan pembangkit listrik dari batubara untuk memenuhi sekitar 83 Giga Watt secara nasional. Pemerintah Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca di sektor energi sebesar 358 juta ton C02 pada tahun 2030. Pemerintah telah mengeluarkan undang-undang No.16 tahun mengenai Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim. Selain itu agenda transisi energi bersih berkelanjutan menuju net zero emission juga menjadi salah satu dari egenda presidensi G20 Indonesia tahun 2022. Kemudian, kesuksesan presidensi Indonesia dilanjutkan melalui Keketuaan ASEAN 2023 dimana salah satu pilarnya adalah sektor energi.
“Oleh karena itu, melalui acara ini, kami berharap MKI dapat memberikan informasi dan rekomendasi sebagai bahan masukan untuk mengambil kebijakan di sektor ketenagalistrikan,” ujar Jisman.

Evy Hariyadi mengatakan bahwa forum ini merupakan upaya berkelanjutan dari MKI untuk mendukung pemerintah mencapai net zero emission pada 2030. Dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama dengan banyak pihak untuk membantu menurunkan emisi terutama dibidang ketenagalistrikan. “Oleh karena itu, dalam rangka Hari Listrik Nasional 23, kami menghadirkan acara Enlit Asia 2023 yang akan berlangsung pada 14 – 16 November 2023 dengan tema “Strengthening Asean Readiness in Energy Transition”, kami berharap dukungan dari para pemangku kepentingan yang hadir pada hari ini dapat memberikan kontribusi pada pencapaian Indonesia pada net zero emission pada 2030,” ujar Evy.

Portofolio Director Energy Clarion Asia Events Simon Hoare menambahkan bahwa acara gabungan ini melanjutkan kemitraan yang telah berhasil menghadirkan Powergen Asia yang pertama di Indonesia dan Hari Listrik Nasional Indonesia ke-73 pada tahun 2018. Dalam Enlit 2023 akan diadakan pada 14 November 2023 mendatang, akan menghadirkan lebih dari 350 peserta pameran dari seluruh dunia yang akan memamerkan teknologi dan inovasi terbaru yang mendukung transisi energi di seluruh ASEAN. Ditargetkan 12.000 pengunjung dari seluruh wilayah Indonesia dan ASEAN akan mendapat manfaat lebih dari 75 jam konten gratis yang disampaikan oleh penyedia teknologi dan solusi terkini, dan studi kasus tentang pemanfaatan teknologi terkini di lapangan oleh IPP dan utilitas listrik. Lebih dari 150 pembicara terkemuka di industri akan berbagi wawasan mereka secara bersamaan.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk dapat memanfaatkan platform ini untuk bersinergi lebih erat lagi untuk mencapai target zero emission 0% pada 2060,” ujar Simon Hoare.(RA)