JAKARTA -PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar US$310,5 juta atau setara dengan Rp4,54 Triliun (kurs IDR/US$: Rp14.612). Realisasi laba bersih hingga September ini tumbuh 8,4% jika dibandingkan dengan realisasi laba bersih dengan periode yang sama tahun lalu yakni sebesar US$286,21 juta.

Laba bersih berasal dari pendapatan sebesar US$2,6 miliar, Laba Bruto sebesar US$607,0 Juta, Laba Operasi sebesar US$480,2 Juta dan EBITDA sebesar US$935,5 juta.

M. Haryo Yunianto, Direktur Utama PGN, menyatakan salah satu faktor positifnya kinerja keuangan adalah penjualan gas PGN yang cukup baik sepanjang sembilan bulan tahun 2022 ini.

“Alhamdulilah PGN bisa terus melanjutkan kinerja positif 2022. Pemulihan kinerja operasional dari pemulihan ekonomi, berhasil menopang kinerja keuangan PGN sampai dengan kuartal III 2022. Kinerja volume niaga gas periode Januari sampai dengan September 2022 mencapai 894 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi gas kuartal III 2022 adalah sebesar 1.343 MMSCFD,” jelas Haryo, Senin (7/11).

Peningkatan volume lifting minyak & gas di kuartal III 2022, meningkat menjadi 30.350 Barrel Oil Equivalent Per Day (BOEPD) serta adanya kenaikan ICP yang tinggi termasuk hal yang signifikan berkontribusi pada kinerja keuangan kuartal III 2022. Selanjutnya, transportasi minyak menunjukkan kenaikan kinerja yang sangat signifikan yang mencapai 31.413 BOEPD dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 9.301 BOEPD. Demikian juga, kinerja LPG processing mencapai sebesar 37.270 Ton.

PGN memiliki fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi agar dapat meningkatkan value creation dan distribusi gas bumi di berbagai wilayah Indonesia maupun go international.

“PGN menjalankan peran yang cukup menanantang di era transisi energi dari fosil ke EBT. Dengan posisi kunci sebagai salah satu penyedia gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat,” jelas Haryo. (RI)