Figur VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) seharusnya yang memiliki penguasaan komplet terhadap bisnis inti perusahaan. (foto: dokumentasi dunia-energi)

JAKARTA– Teka-teki siapa bakal jadi juru bicara PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, sedikit mulai terkuak. Nama Fajriyah Usman, Direktur Utama PT Elnusa Trans Samudera, anak usaha PT Elnusa Tbk (ELSA), perusahaan terafiliasi PT Pertamina (Persero), santer disebut sebagai kandidat kuat menjabat Vice President Corporate Communication Pertamina. Dia akan menggantikan Adiatma Sardjito yang pensiun dari Pertamina sejak akhir 2018.

“Pelantikan Fajriyah sebagai VP Corcom Pertamina akan dilakukan Senin (4/3),” ujar sumber Dunia-Energi yang mengetahui rencana penunjukan Fajriyah sebagai juru bicara Pertamina, Minggu (3/3).

Kursi juru bicara Pertamina kosong selama lebih dari dua bulan. Pelaksana tugas VP Corporate Communication dijabat secara bergantian oleh External Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita dan Eviyanti Rofraida, salah satu manajer di lngkungan Corporate Communication, Sekretaris Perusahaan Pertamina.

Pergantian posisi juru bicara Pertamina terkesan lamban karena manajemen Pertamina mencari figur yang pas untuk posisi strategis tersebut. Maklum saja, VP Corcomm adalah corong perusahaan sehingga diperlukan sosok yang memahami persoalan internal dan eksternal Pertamina serta bisa berkomunikasi dengan baik dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).

“Ada beberapa nama yang ikut fit and proper test untuk posisi itu. Selain Fajriyah, ada Arya dan Evy,” ujar sumber.

Syahrial Mukhtar, Sekretaris Perusahaan Pertamina, hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. Adapun Arya Dwi Paramita tak menyangkal bahwa dalam waktu dekat akan ada pelantikan juru bicara perusahaan definitif. “Nanti kalau sudah ada pelantikan akan dikabari ya,” ujar Arya kepada Dunia-Energi saat dikonfirmasi, Minggu (3/3) malam.

Fajriyah sejatinya bukan orang baru di bidang humas. Sebelum didapuk jadi dirut Elnusa Trans Samudera, jebolan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia 2002, itu selama enam tahun 12 bulan menjabat Vice President Corporate Communication Elnusa sejak 2012. Sebelum itu, dia menjabat Head of Investor Relations Elnusa. Hingga berita ini diturunkan, Dunia-Energi belum bisa mengonfirmasi rencana penujukan juru bicara Pertamina kepada Fajriyah.

Fajriyah Usman. (foto:rokcketreach.co)

Dudi Rahman, Chairman Energy and Mining Editor Society (E2S), berharap siapa pun yang ditunjuk menjadi juru bicara Pertamina hendaknya sosok yang dikenal dengan baik, terutama oleh karyawan Grup Pertamina. Di luar itu, figur calon juru bicara baru Pertamina juga mesti memahami secara mendalam bisnis inti Pertamina dan dapat mengomunikasikannya kepada pemangku kepentingan.

Dudi mengatakan juru bicara Pertamina minimal setara Wianda Pusponegoro , VP Corporate Communication Pertamina sebelum Adiatma. Dia menilai Wianda tampil sangat luwes, komunikatif, dan memahami persoalan dengan baik. Wianda pun sangat peduli terhadap tugas para wartawan dan juga terbuka terhadap pemangku kepentingan lainnya.

“Hape Wianda siaga 24 jam sehingga memudahkan wartawan bertanya. Wianda pun responsif selalu menjawab pertanyaan melalui WA atau telepon balik dalam waktu tak terlalu lama. Kalau pun berhalangan, pasti dia akan WA dan mengabarkan akan telepon balik. Ini bagus sekali dan bisa dicontoh oleh VP Corcom baru Pertamina,” katanya. (RI/DR).