JAKARTA — PT ABM Investama Tbk (ABMM) sepanjang tahun 2023 mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai US$1,49 miliar, naik 3,2% dari tahun sebelumnya, dengan marjin laba bersih yang diraih sebesar 19,36%, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 18,67%. Laaba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$289,0 juta atau naik 7,07 % dari tahun sebelumnya sebesar US$269,91 miliar. Sedangkan total ekuitas mencapai US$758.93 juta atau tumbuh 22,9 % dibandingkan 2022 yang berkisar US$617.5 juta.

Achmad Ananda Djajanegara, Direktur Utama ABMM, mengungkapkan masifnya kinerja ABM Group tak lepas dari kecakapan perusahaan dalam mengantisipasi kondisi pasar global yang fluktuatif. Melalui anak usahanya, perusahaan investasi strategis dengan solusi pertambangan dan energi terintegrasi ini aktif merespon kondisi perekonomian yang dinamis dengan meningkatkan keunggulan operasional di segala bidang pekerjaan.

“Operational excellence selalu menjadi strategi utama Perseroan untuk memaksimalkan efisiensi dan menjaga efektivitas operasional dengan aspek keselamatan pekerja sebagai prioritas utama,” ujar Andi, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rabu (15/5/2024).

Sepanjang tahun 2023 ABM Group fokus pada peningkatan manajemen permodalan serta mengkaji portofolio investasi secara aktif untuk memastikan nilai tambah dan return yang maksimal atas investasi tersebut, sejalan dengan strategi keberlanjutan yang tengah dijalankan oleh ABMM.

Dalam menunjang kebutuhan pasar, Cipta Kridatama (CK) selaku anak usaha ABMM, menjadi kontraktor tambang terbesar ke-4 pada 2023. Sepanjang tahun lalu CK juga mencatatkan volume overburden removal sebesar 276,56 juta Bank Cubic Meter (BCM).

Dari sisi logistik, bisnis ABM Group turut ditopang oleh Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) yang saat ini tersebar di 43 daerah dan 22 provinsi Indonesia, yang berhasil mencatatkan On Time Delivery (OTD) sebesar 94,67% di tahun lalu. Tak ketinggalan, Sanggar Sarana Baja (SSB) pun memiliki kontrak kerja dengan beberapa perusahaan raksasa dalam p g pa p bentuk proyek infrastruktur di sektor pertambangan, yang berhasil mencapai Productive Hours sebanyak 2,3 juta jam sepanjang tahun 2023.

Tahun ini ABM Group mengusung strategi bisnis dengan mengoptimalkan sinergi, memprioritaskan keamanan dan keselamatan kerja, serta memaksimalkan kinerja keuangan. ABM Investama memiliki beberapa anak usaha, yakni PT Reswara Minergi Hartama, PT Cipta Kridatama (CK), PT Cipta Krida Bahari (CKB), PT Sanggar Sarana Baja (SSB), PT Anzara Janitra Nusantara (AJN), dan PT Prima Wiguna Parama (PWP).

“Capaian yang diraih ABM Group tentunya tak lepas dari peran insan kami dan kolaborasi antar perusahaan. Kinerja yang kami raih pada tahun lalu tak lantas membuat kami cepat puas, sehingga tahun ini kami akan memasang target dan strategi untuk memperkuat bisnis,” kata Andi.(RA)