JAKARTA – PT PLN (Persero) sudah mulai melakukan pengalihan subsidi LPG 3kg menjadi kompor listrik induksi. Selain memulai tahapan pengalihan perseroan juga mendata masyarakat yang akan mendapatkan jatah kompor listrik dan peralatan masak pendukung untuk mengganti LPG 3kg. Hasilnya cukup mengejutkan karena sebagian besar masyarakat yang tercatat dalam data PLN bukan penerima subsidi listrik ternyata turut serta menikmati subsidi LPG 3 kg.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, mengungkapkan pengguna LPG 3 kg juga pelanggan PLN yang sudah diidentifikasi berdasarkan nama dan alamat, dalam hal ini golongan pertama adalah 450 VA yang ada dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sejumlah 9,6 juta pelanggan.

“Dan kami sudah mengecek 99,99% hampir semuanya menggunakan kompor LPG 3 kg. Kami sudah ngecek di lapangan baik itu kantor cabang kami, kantor ranting kami, hampir semuanya menggunakan LPG 3 kg,” kata Darmawan disela rapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9).

Kemudian ada juga pelanggan golongan 450 VA yang tidak masuk dalam DTKS namun tetap mendapatkan subsidi jumlahnya 14,8 juta itu juga 100% pengguna kompor LPG 3 kg. Selanjutnya kelompok 900 VA yang masuk kategori keluarga miskin yang juga ada dalam DTKS jumlahnya 8,4 juta itu juga 100% menggunakan kompor LPG 3 kg.

“Untuk itulah pelanggan listrik kami yang menikmati subsidi yang juga pengguna LPG 3 kg adalah 32,7 juta pelanggan. Kami mempunyai data mereka by name by address dan tagihan listrik mereka,” jelas Darmawan.

Berdasarkan survey yang dilakukan PLN pelanggan pengguna 450 VA itu rata-rata menggunakan 2-3 tabung LPG 3 kg per bulan. Sedangkan untuk yang 900 VA antara 3-4 tabung LPG 3 kg per bulan.

Namun demikian survey PLN ternyata juga menemukan golongan pelanggan yang tidak mendapatkan subsidi juga ikut menggunakan LPG 3 kg. Untuk pelanggan yang non subsidi golongan 900 VA non DTKS jumlahnya sekitar 24,5 juta pelanggan dimana hampir 100% menggunakan kmpr LPG 3 kg.

Kemudian pelanggan non subsidi di atas 900 VA yaitu 1.300 VA dan 2.200 VA ternyata juga ikut menikmati subsidi LPG 3 kg. “Di mana yang 1.300 VA adalah 12,6 juta pelanggan itu ternyata sekitar 75% nya adalah pengguna LPG 3 kg. Jadi dari 12,6 juta sekitar 9,5 juta pengguna LPG 3 kg. Demikian pelanggan golongan 2.200 VA ada 3,7 juta dimana 2,8 jutanya pengguna LPG 3 kg.

“Untuk itulah jumlah pelanggan rumah tangga PLN yang pengguna LPG 3 kg adalah sejumlah 69,5 juta pelanggan. Jumlah tersebut belum masuk pada pelanggan yaitu UMKM yang kami uga tengarai menggunakan LPG 3kg,” ungkap Darmawan.

Menurut Darmawan dengan menggunakan data yang telah didapatkan PLN maka penyaluran subsidi energi bisa lebih tepat sasaran, ketimbang menyalurkannya ke barang seperti yang selama ini sudah berlangsung. “Kami melihat, bahwa dengan data konsumen ini. Subsidi energi ini bisa kami identifikasi by name by adress dan pola konsumsi energinya per bulan,” ungkap Darmawan. (RI)